Ciuman Tangan Terakhir Marketing WO ke Ortu Sebelum Dibunuh

Ciuman Tangan Terakhir Marketing WO ke Ortu Sebelum Dibunuh

Kanavino Ahmad Rizqo - detikNews
Kamis, 22 Mar 2018 09:23 WIB
Foto: dok. Istimewa
Jakarta - Kepergian marketing Wedding Organizer, Yun Siska Rohani (29), menyisakan duka bagi keluarga. Ayahnya, Supandi (66), tidak pernah menyangka hidup putrinya akan berakhir di tangan driver taksi online di Bogor.

Masih lekat di ingatan Supandi saat Siska berpamitan untuk terakhir kalinya pada Sabtu 17 Maret 2018 pagi.


"Terakhir pamitan ke ibunya, salaman sama saya, pas ada dua-duanya. Jadi enggak ada masalah apa-apa," kata Supandi saat ditemui detikcom di rumahnya di Pesanggrahan, Jakarta Selatan pada Rabu (21/3/2018) malam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah bercerai dengan suaminya, ibu satu anaknya ini tinggal bersama orang tuanya di Pesanggrahan, Jaksel. Kehidupan sehari-hari Siska berjalan normal.

"Enggak ada masalah sama sekali," ujarnya.


Supandi tidak mengetahui persis di perusahaan apa putrinya itu bekerja. Dia hanya mengetahui kalau anak bontotnya itu bekerja di kawasan Kemanggisan, Jakarta Barat.

"Ya kalau masalah kerjaan, anak saya itu agak tertutup. Jadi misalkan ditanya, kerja, saya memaklumi tiap hari berangkat, (yang penting) pulang selamat," sambungnya.

Siska bahkan sering menggunakan taksi online untuk pulang ke rumahnya. Sejak Sabtu (17/3) itu, Siska tidak pernah pulang lagi ke rumahnya. Supandi saat itu hanya mendapat kabar dari bos anaknya, bahwa Siska terakhir meninggalkan kantor sejak pukul 18.00 WIB.


"(Sejak) Sabtu malam Minggu enggak tahu ke mana," ucapnya.

Sampai akhirnya, pada Minggu (18/3) sore ia mendapat kabar yang mengejutkan. Polisi dari Polres Bogor memberi tahu soal kematian putrinya itu. "Tiba-tiba dapat kabar, polisi ke sini ngasih kabar," cetusnya.
Ciuman Tangan Terakhir Marketing WO ke Ortu Sebelum DibunuhFoto: Yun Siska Rohani, marketing wedding organizer yang dibunuh di Bogor/Istimewa


Supandi menyebut, anaknya itu sering diantar taksi online ketika pulang larut malam. "Berangkat rata-rata pukul 09.00 WIB atau pukul 10.00 WIB sampai sore pulangnya nggak tentu. Kadang-kadang kantor itu diperlukan. Kadang (pulang) pukul 19.00 WIB atau pukul 22.00 WIB. Kalau malam, rata-rata sering pakai taksi online," ungkapnya. (aan/mei)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads