"Ini sedang didalami terkait dengan jejaringnya mereka ke mana, pasti akan mengarah ke rekening. Mereka terima dari siapa saja," kata Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Setyo Wasisto di Kantornya, Jl. Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (20/3/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau menelusuri rekening kita pasti kerja sama ke PPATK. Penyidik akan menyurati PPATK bahwa rekening ini tolong dipantau," tutur Setyo.
Setyo mengatakan alur menelusuri rekening tersebut awalnya dari hasil laporan analisis PPATK, lalu penyidik akan mendalami dan mengecek.
"Nanti dari sana (PPATK) akan keluar laporan hasil analisa yang akan dikirim ke penyidik, lalu penyidik akan mendalami siapa-siapa dan dicek kebenaran sumbernya," imbuhnya.
Tiga dari enam pelaku ditangkap di Surabaya, Jawa Timur pada Minggu lalu (11/3/2018). Mereka telah meretas ribuan sistem, website maupun data perusahaan dan instansi pemerintahan.
Tidak hanya di Indonesia, mereka juga meretas sistem pemerintahan di luar negeri. Ada 42 negara yang diretas oleh komunitas Surabaya Black Hat ini.
(rvk/dnu)