Perjalanan Bocah M, Diadopsi CW hingga 'Disiksa' di Hotel

Perjalanan Bocah M, Diadopsi CW hingga 'Disiksa' di Hotel

Mei Amelia R - detikNews
Rabu, 14 Mar 2018 13:38 WIB
Foto: Ilustrasi kekerasan terhadap anak. (Ilustrator: Edi Wahyono)
Jakarta - Polisi masih mendalami dugaan kekerasan yang dilakukan CW (60), terhadap anak asuhnya M alias F (14) di Hotel Le Meridien, Jakarta Pusat. Tidak jelas sejak kapan M diadopsi oleh CW, namun disebut-sebut dia diasuh sejak bayi.

"Kayaknya dari kecil, dari bayi. Yang mengetahui ini Ibu Yohana, tetangganya sewaktu dia (CW) masih tinggal di kos-kosan," kata Kanit V Subdit Renakta Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKP Hastiati Lawole kepada detikcom, Rabu (14/3/2018).


Tidak banyak yang tahu bagaimana proses CW mengadopsi kelima anak tersebut. Keterangan CW sementara ketika diperiksa di Polres Jakarta Pusat, dia mengaku anak-anak itu diadopsi dari orang tua kandungnya yang memang tidak menginginkan kelahiran anak-anak tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adopsi 5 Anak

Selain M, CW juga mengadopsi 4 anak laki-laki lainnya. Usia mereka ada yang 8 tahun, 14 tahun hingga 15 tahun. Entah apa motif CW mengadopsi anak.

"Ada yang memang orang tuanya tidak mampu, kemudian menurut CW ini ada yang katanya orangtuanya HIV sehingga tidak menginginkan anaknya," lanjutnya.

Tetapi, sejauh ini polisi belum bisa menemukan dokumen terkait adopsi anak-anak tersebut. "Makanya ini kita belum menemukan dokumen terkait asal-usul anak-anak ini," imbuhnya.

CW merupakan seorang janda. Suaminya telah meninggal dunia. "Dia mengaku punya anak satu dan tinggal di Swiss," ucapnya.

Polisi minim saksi dalam penyidikan kasus ini. Salah satu saksi yang cukup memberikan keterangan soal riwayat CW adalah Yohana, tetangganya ketika tinggal di kos-kosan di Jl Kramat, Jakarta Pusat pada tahun 2011.

Pindah ke Hotel

Tidak diketahui sudah berapa lama CW tinggal di Jakarta Pusat. Hingga kemudian, dia bersama anak-anaknya dan seorang pengasuh bernama Siti Khodijah hidup berpindah-pindah dari hotel ke hotel.

"Dia pernah tinggal di Hotel Twin Plaza Jakarta Barat beberapa tahun, terus pindah ke Hotel Peninsula, Jakarta Barat ada beberapa tahun juga. Kemudian tahun 2015 dia pindah ke Hotel Le Meridien," tuturnya.


Entah berapa banyak uang yang sudah dikeluarkan oleh CW untuk tinggal di hotel tersebut. Namun, biaya menginap dua kamar yang ditempati CW dan anak-anaknya itu total Rp 3,1 juta per malam.

"Ya bisa dihitung kalau per malam saja Rp 3,1 juta berapa kan satu tahun," imbuhnya.

Kabur dari Hotel

M melarikan diri dari CW ketika berada di Hotel Le Meridien sejak Juli 2017 lalu. Kasus ini sendiri terbongkar setelah polisi menerima laporan dari LPAI mengenai M.

Bagaimana ceritanya hingga akhirnya M bisa melapor ke LPAI? M rupanya dibawa ke LPAI oleh seorang perempuan bernama Rini.

Rini disebut kenal dengan Yohana, tetangga CW ketika di Jl Kramat, Jakarta Pusat. Dia pernah memberikan les anak-anak asuh CW.

"Ceritanya si M, dia disuruh belu mainan di Grand Indonesi sama maminya (CW), terus dia kabur ke Ibu Yohana. Entah bagaimana ceritanya, ketemulah sama Ibu Rini ini," tuturnya.

Tadinya, Rini berniat menjadi ibu asuh M. Akan tetapi, Rini terkejut ketika mendengar pengakuan M soal CW yang memperlakukannya tidak adil, sehingga akhirnya Rini membawanya ke LPAI.

"Kasusnya masih kami selidiki, kami masih akan memeriksa saksi-saksi lain. Sementara CW masih sebagai saksi," tuturnya. (mei/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads