.webp)
Emil mengatakan dia sedang giat-giatnya melakukan pemanasan kampanye menjelang Pilgub Jabar pada Juni mendatang. Dia mengakui akan memaksimalkan kampanye di Depok karena dinilai memiliki suara besar.
"Jadi prinsipnya kita harus meyakini harus kampanye maksimal. Kita harus yakini tidak ada orang yang tidak didatangi, tapi jangan sampai menyesal dulu di Depok saya kurang maksimal. Masalah menang-kalah ya wallahualam ya. Kalau ada kesempatan, saya manfaatkan di Depok yang suaranya besar," kata Emil di Stasiun Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jumat (9/3/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Emil mengatakan satu suara pemilih sangat berarti. Untuk itu, sekarang dia lebih sering mengunjungi pasar, tempat ramai, hingga kereta untuk menyerap aspirasi warga.
"Satu suara itu bisa memenangkan orang dan bisa mengalahkan orang. Coba pelajari Pilgub Bali itu kalahnya cuma karena berapa ratus suara satu TPS. Jadi kalau menyepelekan kalau hanya percaya survei hari ini terlalu rawan," ungkapnya.
Hari ini Emil menggunakan kereta dari Stasiun Pasar Minggu menuju Stasiun Depok Baru. Ia mengatakan sebelumnya pernah menjadi 'roker' atau rombongan kereta selama 7 tahun di luar negeri. Ia menilai padatnya warga yang menggunakan kereta commuter karena jumlah kereta dengan warga tidak seimbang.
"Kalau naik commuter mah saya sudah 7 tahun naik commuter cuma tidak di Indonesia. Jadi berdesak-desakan seperti ini pernah dan lebih parah. Mudah-mudahan dengan begitu saya bisa berempati. Kedua, saya bisa mencari solusi yang memudahkan apa yang menjadi keinginan mereka," kata Emil.
Salah satu solusi mengatasi padatnya kereta menuju Depok-Bogor, menurutnya, jumlah kereta harus diperbanyak. Serta panjangnya gerbong kereta harus ditambah.
"Misalnya keretanya bisa ditambahi atau keretanya gerbongnya dibanyakin. Intinya, masalah warga saya itu masalah saya juga," ujar Emil. (ams/elz)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
