Tanggapi Anies, PDIP DKI Sebut Tak Ada Politisasi Penataan Tn Abang

Tanggapi Anies, PDIP DKI Sebut Tak Ada Politisasi Penataan Tn Abang

Noval Dhwinuari Antony - detikNews
Jumat, 09 Mar 2018 09:21 WIB
Foto: Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Gembong Warsono (Rachman Haryanto-detikcom)
Jakarta - Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Gembong Warsono mengatakan tidak ada yang mempolitisasi kebijakan pasangan Gubernur dan Wagub DKI Anies Baswedan-Sandiaga Uno terkait penataan kawasan tanah Abang. Menurut Gembong fakta di lapangan menunjukkan kebijakan Anies-Sandi terkait Tanah Abang menimbulkan konflik antar masyarakat.

[Gambas:Video 20detik]


"Ya tidak sesuai dengan fakta yang ada (penataan Tanah Abang). Kenapa saya katakan tidak sesuai dengan fakta yang ada, faktanya di lapangan kebijakan Pak Anies dan Pak Sandi kan menimbulkan konflik di tengah-tengah masyarakat," ujar Gembong kepada detikcom, Kamis (8/3/2018).


Gembong menilai kebijakan Anies terkait penataan Tanah Abang sudah mengadudomba warga. Dia mencontohkan antara pedagang di Blok G yang diadu dengan pedagang di Jalan Jatibaru. Kemudian antara masyarakat dengan sopir angkot.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Nah sekarang tolong Pak Anies buktikan bahwa tidak ada wacana politik. Sederhana saja karena fakta di lapangan seperti itu, itu nggak ada yang menutup-nutupi itu, semua warga bisa melihat dengan mata telanjang," katanya.


Gembong juga menilai kebijakan Anies-Sandi terkait Tanah Abang jauh dari konsep penataan. Menurutnya kebijakan tersebut membuat Tanah Abang yang tadinya tertib menjadi tidak tertib.

"Menata bagaimana, kalau namanya menata itu dari tadinya tidak tertib menjadi tertib itu namanya menata, sekarang dari yang tadinya tertib dibuat tidak tertib, yang tadinya jualan di (gedung) kemudian jualan di jalanan. Apakah itu tidak menimbulkan persoalan, kan nggak benar juga apa yang disampaikan beliau," ucapnya.


Uji coba terkait penataan Tanah Abang juga dikatakan Gembong jauh dari kondisi di lapangan. Dia pun menanyakan tentang konsep keberpihakan yang selalu didengungkan Anies.

"Bahwa beliau kan berbicara masalah keberpihakan, keberpihakan Pak Anies kepada rakyat kecil, keberpihakan Pak Anies kepada wong cilik, itu bentuk keberpihakan. Kemudian yang kedua beliau menyampaikan ini demi rasa keadilan, kan 2 hal itu. Coba sekarang tunjukan kepada saya di mana rasa keadilan di Tanah Abang itu, adil untuk siapa? Kan itu persoalannya, kemudian itu keberpihakan, berpihaknya ke mana, wong itu faktanya kondisinya seperti itu," tuturnya.


Anies sebelumnya meminta semua pihak untuk mempolitisasi kebijakannya terkait Tanah Abang. Namun menurut Gembong pernyataan Anies tersebut lah yang politis.

"2 hal pernyataan Pak Anies yang selalu beliau dengung-dengungkan, itu sebetulnya pernyataan yang sangat politis, yang fakta di lapangan berbeda dengan yang beliau sampaikan," tegas Gembong.


Anies mengatakan penataan kawasan Tanah Abang untuk mengatur mobilitas warga. "Saya berharap persoalan Tanah Abang ini jangan dijadikan wacana politik karena ketika dijadikan wacana politik, kami tidak berdiskusi lagi soal teknokratik yaitu isu penataan orang berlalu lalang di sana, orang berlalu lintas di sana dan orang berdagang," kata Anies di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (8/3). (nvl/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads