Rosyid tiba di Balai Kota pada pukul 13.34 WIB. Dia datang ditemani empat kuasa hukumnya, Ferdian Suanto, Rahmat Aminudin, Ester Silopy, dan Julius Ferdinandus.
"Kasih surat saja, surat somasi," kata Rosyid di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu (7/3/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Surat yang diserahkan berisi tuntutan agar Jalan Jatibaru, Tanah Abang, dibuka. Dia meminta Jalan Jatibaru dibuka dalam lima hari ke depan.
"Kalau lewat 5 hari, kita akan gugat ke pengadilan," ujarnya.
Rosyid mengaku mewakili 5 trayek Tanah Abang, yakni M08, M03, M10, M09, dan M11. Rosyid menilai program OK Otrip yang sempat ditawarkan Pemprov DKI tidak menguntungkan para sopir.
"Kalau program ini sesuai dengan anak-anak dan sama-sama enak, saya nggak perlu tolak-tolak. Gaji itu 190 km dikali Rp 4 ribu memang nggak nyampe Rp 600 ribu. Tapi dengan trayek saya, kita target itu 190 km, nggak nyampe 190 km. Jadi sehari cuma 100 km," lanjutnya.
![]() |
Rosyid mengatakan gaji yang sempat ditawarkan Pemprov DKI melalui program OK Otrip dibayarkan sesuai dengan kilometer tarikan angkutan umum. Menurutnya, itu merugikan para sopir.
"Gaji ini begini ini lho, gaji itu dari penghasilan kita per kilometer bukan gaji dia langsung dikasih. Kalau kita nggak dapat target itu kita nggak dapat apa-apa," jelasnya.
Dia juga menjelaskan jarak tempuh dari 190 km menjadi 170 km juga tetap merugikan para sopir. Dia mewakili para sopir lainnya yang ingin Jalan Jatibaru dibuka.
"Kemarin 190 km diturunkan jadi 170 km, itu tetap nggak sampai target. Sejago-jagonya sopir itu cuma 120 km. Nyampe nggak dikali Rp 4 ribu? Harga BBM berapa?" katanya.
Rosyid merupakan salah satu perwakilan sopir yang ikut dalam pertemuan dengan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno di Balai Kota, Jumat (2/2) lalu. Menurutnya, saat itu dirinya tidak mengikuti jumpa pers dengan Sandiaga karena tidak sepakat dengan program OK Otrip.
"Saya ikut tapi saya keluar nggak ikut jumpa pers karena saya nggak setuju. Mereka setuju karena belum mempelajari. Yang kemarin ikut sekarang banyak yang nolak," jelasnya.
Ocid juga meminta alur angkutan di wilayah itu dikembalikan seperti semula. "Kalau Jatibaru sudah dibuka, TransJakarta juga harus keluar. Pokoknya seperti semula," terangnya. (idn/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini