"Iya dong (sudah memberikan rekam jejak MCA ke Polri). Semua di dunia maya itu jejak digitalnya ketahuan, dia kirim message di mana, upload di mana, buka akun di mana, itu ada semua. Saya sediakan untuk support teman-teman Polri," kata Rudiantara.
Hal itu disampaikan dia usai menghadiri kegiatan Rakernis Bareskrim Polri di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara, Rabu (7/3/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sudah menyebar dan panas kan statusnya, kemudian akunnya hilang. Itu modusnya banyak yang begitu. Jadi sengaja lempar bom waktu," ucap dia.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan Polri mengusut tuntas kasus yang melibatkan sindikat ujaran kebencian dan hoax, seperti Saracen dan Muslim Cyber Army. Sebab, sindikat sejenis itu bisa menciptakan perpecahan.
"Polisi tahu ini pelanggaran hukum atau tidak. Kalau pelanggaran hukum sudah saya perintahkan entah itu Saracen, MCA, kejar, selesaikan, tuntas. Jangan setengah-setengah. Itu bisa ciptakan disintegrasi bangsa," kata Jokowi di Sirkuit Internasional Sentul, Bogor, Jabar, Selasa (6/3).
Bareskrim Polri mengungkap kelompok penyebar hoax, ujaran kebencian dan isu SARA yang hampir mirip cara kerjanya dengan Saracen. MCA diketahui turut andil dalam penyebaran isu penyerangan ulama yang marak berseliweran di media sosial sepanjang Februari 2018 kemarin.
(aud/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini