Polri Sebut Anggota Saracen Pindah ke MCA Setelah Jasriadi Ditangkap

Polri Sebut Anggota Saracen Pindah ke MCA Setelah Jasriadi Ditangkap

Denita Matondang - detikNews
Rabu, 07 Mar 2018 15:03 WIB
Foto: Gedung Mabes Polri. (Rengga Sancaya-detikcom)
Jakarta - Polri menduga ada eks anggota saracen yang tergabung dalam Muslim Cyber Army (MCA) karena bos dan sejumlah anggota saracen ditangkap. Polisi juga masih mendalami keterkaitan antara kelompok ini.

"Fakta informasi data itu yang disebut eks saracen itu tentu saja adalah namanya eks saracen jumlah anggotanya ribuan. Begitu saracen itu, para pelakunya, dedengkotnya ditangkap kan banyak juga (anggota saracen) yang melakukan migrasi di dalam dunia maya," kata Anjak Divisi Humas Mabes Polri Kombes Sulistyo Pudjo di Hotel Golden Boutique, Jakarta Selatan, Rabu (7/3/2018).


Pudjo menilai bergabungnya eks sacaren ke MCA bukan hal sulit karena dilakukan di media sosial. Media sosial, kata Pudjo, merupakan sarana kedua kelompok bisa bergabung selama memiliki visi misi yang sama.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Migrasi itu sudah biasa, kerena ini masalah media sosial. Kalau kelompok ini bubar dia bisa bergabung ke kelompok lain," ujar Pudjo.


Pudjo belum dapat memastikan admin MCA yang ditangkap merupakan eks saracen atau tidak. Pemesan ujaran kebencian ke MCA juga masih ditelusuri.

"Selama ini kami belum memperoleh fakta pemesannya (MCA adalah pendana saracen), yakni masih dalam proses penyidikan dari Ditsiber. Itu nanti keterkaitannya kan di dibuktikan Apakah ada pendanaannya atau ada orang yang sama dan lain-lain," ujar Pujho.

Seperti diketahui, Bos saracen Jasriadi, Bendahara Asma Dewi, Admin Muhammad Abdullah Harsono, dan anggota saracen Sri Rahayu ditangkap polisi. Keempatnya tengah menjalani proses persidangan dengan ujaran kebencian.

(idh/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads