Kepala Humas dan Komunikasi Informasi Publik (KIP) Universitas Indonesia, Rifelly Dewi Astuti, membantah kabar tersebut. Dia menduga ada pihak yang sengaja menyebar isu tersebut untuk merusak suasana kampus.
"Nggak ada itu, isu saja. Mau mengadu domba UI," ujar Riffely saat dikonfirmasi detikcom, Selasa (6/3/2018) .
Riffely mengatakan tidak ada Surat Keputusan (SK) pendanaan untuk BEM di UI. Dia juga menegaskan hubungan antara pihak kampus dengan BEM UI terjalin dengan baik.
Baca juga: Kartu Kuning Sebagai Kritik |
"Baik-baik saja bahkan akhir minggu kemarin, hari Jumat sampai Minggu, ada kegiatan Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa yang diikuti oleh seluruh pengurus BEM dan UKM seluruh UI, diselenggarakan oleh Direktorat Kemahasiswaan UI," jelas Riffely.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam kabar yang tersebar melalui brosur digital tersebut, disebutkan pihak rektorat UI memasung dana untuk BEM UI karena Ketua BEM UI Zaadit Taqwa mengkritik Presiden Joko Widodo (Jokowi) melalui aksi 'Kartu Kuning'. Rektor UI Muhamada Anis disebut tidak memberikan SK pendanaan kepada BEM karena aksi kritik tersebut.
Dalam selebaran digital itu disebut pihak Kampus UI menekan BEM UI untuk melakukan permohonan maaf secara terbuka atas aksi 'Kartu Kuning' dalam Dies Natalies UI 2 Februari 2018 lalu.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini