Dewi mengaku pernah ikut dalam pertemuan di Ritz-Carlton, yang dihadiri Andika Surachman dan Anniesa Hasibuan, pada 5 Desember 2015. Suami-istri itu, disebut Dewi, sama-sama bicara soal sisi positif biro perjalanan umrah, termasuk keuntungan yang bisa didapat sebagai agen First Travel.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam pertemuan juga disebutkan keuntungan yang bisa didapatkan agen bila calon jemaah umrah berhasil direkrut. Para agen, menurut Gustina, bisa mendapat fee untuk setiap calon jemaah umrah.
Besarannya Rp 200 ribu untuk paket promo, Rp 500 ribu paket reguler, dan keuntungan menerima fee Rp 900 ribu untuk paket VIP.
"Kami belum pernah menerima 1 persen pun dari jemaah yang mendaftar," sambung Dewi.
Setelah menjadi agen, Dewi sudah berhasil menggaet 671 calon jemaah umrah sepanjang 2015-2017. Ada 342 orang yang belum berangkat dengan total uang yang sudah disetorkan Rp 5,8 miliar.
Namun ternyata, jemaah tidak kunjung diberangkatkan. Kasus ini pun diadukan para agen ke polisi.
Bos First Travel, Andika Surachman, Anniesa Hasibuan, dan Kiki Hasibuan, didakwa melakukan penipuan atau penggelapan terkait dengan perjalanan umrah. Total ada 63.310 calon jemaah umrah yang gagal berangkat meski sudah membayar lunas.
Sedangkan dalam dakwaan kedua, bos First Travel, Andika, Anniesa, dan Kiki didakwa mengalihkan uang setoran calon jemaah umrah untuk membeli sederet aset.
(fdn/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini