Anies Diminta Warga Pecinan Kentalkan Nuansa Tionghoa di Glodok

Anies Diminta Warga Pecinan Kentalkan Nuansa Tionghoa di Glodok

Indra Komara - detikNews
Sabtu, 03 Mar 2018 21:08 WIB
Anies-Sandi saat mengikuti festival Cap Go Meh di Pecinan (China Town), Glodok (Foto: Indra Komara/detikcom)
Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mendapat aspirasi warga saat menghadiri acara Festival Cap Go Meh di Pecinan (China Town), Glodok. Anies diminta membuat kawasan Pecinan Glodok lebih kental dengan nuansa Tionghoa.

"Tadi aspirasi dari warga adalah ingin membuat suasana budaya Tionghoa itu kuat, dikuatkan. Insyaallah nanti kita akan bicarakan untuk bisa dilaksanakan," kata Anies di China Town, Jalan Pancoran, Glodok, Jakarta Barat, Sabtu (3/3/2018).


Anies-Sandi mendapatkan kaligrafi ChinaAnies-Sandi mendapatkan kaligrafi China (Foto: Indra Komara/detikcom)

Kawasan Petak Sembilan juga akan dibuat lebih rapi. Dia berharap kawasan Pecinan Glodok dapat menarik wisatawan dari negara lain. Apalagi, bukan Agustus mendatang akan digelar event Asian Games.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tadi saya sudah lihat rencana untuk perencanaan Petak Sembilan supaya bisa lebih rapi dan insyaallah nanti pada saat Asian Games, ada begitu banyak orang datang ke Jakarta. Salah satu yang bisa dikunjungi adalah kawasan Pecinan ini," tuturnya.


Dalam acara Festival Cap Gomeh, Anies dan Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno sempat mendapat kenang-kenangan. Anies-Sandi diberi sebuah kaligrafi China.

"Angin dan air selamat jadi ini tanpa ada hambatan, zero conflict. Dan yang satu lagi artinya negara gemah ripah," kata salah satu pemandu kaligrafi.

Anies-Sandi kompak mengenakan baju cheongsamAnies-Sandi kompak mengenakan baju cheongsam (Foto: Indra Komara/detikcom)

Usai mendapat kaligrafi, Sandiaga merasa bersyukur dengan tradisi warga Pecinan yang bisa menyatukan warga Jakarta. Sandiaga mengaku dirinya juga lekat dengan tradisi Tionghoa. Diceritakannya, istrinya Nur Asia juga memiliki keturunan Tionghoa.


"Istri saya seperempat juga keturunan Tionghoa, neneknya dari negara bagian Fujian dan selalu kita lihat budaya Betawi dan budaya Tionghoa itu sangat bersatu. Baju sadariah yang kita pakai setiap hari Jumat berasal dari Tionghoa. Jadi cheongsam ini juga menjadi keseharian kita di DKI setiap hari Jumat," tuturnya.

"Kita semua satu keluarga dan tentunya kita betul-betul mensyukuri. Ini bisa jadi bangkitnya ekonomi mikro," sambung Sandiaga. (idn/jbr)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads