Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Hengki Haryadi mengatakan DA dan TI dikeroyok karena salah satu pelaku berinisial AD (31) menduga keduanya adalah orang yang pernah menjambret dirinya. Dia pun mengajak rekan-rekannya, FEB, RAM, SAI, AND, dan AL, melakukan pengeroyokan.
Kombes Hengki menyayangkan tindakan main hakim sendiri yang dilakukan para pelaku. Belum tentu kedua korban adalah pelaku penjambretan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini akibat kelompok yang berani karena bersama. Akhirnya mereka melakukan pelanggaran hukum," kata Kombes Hengki kepada wartawan di Mapolres Metro Jakarta Barat, Jumat (2/3/2018).
Kombes Hengki mengatakan dirinya sudah banyak mendapat laporan soal oknum driver ojek online yang ugal-ugalan, arogan, dan agresif jika sedang bersama-sama.
Untuk mencegah kasus ini terulang, polisi akan mengumpulkan komunitas driver ojek di wilayah Jakarta Barat. Mereka akan diberi arahan agar tidak melanggar hukum. Polisi juga akan menjalin kerja sama agar para driver ojol segera berkoordinasi jika melihat tindakan kejahatan.
"Komunitas mereka itu kompak dan besar, jadi sangat potensial untuk membantu polisi," ucap Kombes Hengki.
Salah satu kasus driver ojol yang membantu menangkap penjambret terjadi di Tamansari, Jakarta Barat. Driver ojol, Zaenal, menangkap penjambret bergolok pada Rabu (21/2) dan berkoordinasi dengan Polsek Tamansari. (aik/hri)











































