"Semakin tinggi tingkat pendidikannya, semakin rendah basis pemilihnya. Nah ini berbeda dengan lawan-lawan lainnya. Seperti Prabowo, semakin tinggi pendidikannya, semakin banyak pemilihnya," kata Direktur Eksekutif Median Rico Marbun saat jumpa pers di restoran Bumbu Desa, Jalan Cikini Raya, Jakarta Pusat, Kamis (22/2/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan pemilih Prabowo yang tidak tamat SD 13,7 persen, tamat SD 21 persen, dan tamat SMP 22,8 persen. Kemudian pemilih Prabowo yang tamat SMA/SMK 25,1 persen, tamat S1 34 persen, dan tamat S2/S3 40 persen.
Rico menuturkan, jika dilihat dari aspek pemilih di media sosial, Jokowi juga kalah dari Prabowo. Responden yang tidak memiliki media sosial justru lebih banyak yang mendukung Jokowi.
"Begitu juga dalam media sosial. Dari 100 persen, pemilih Pak Jokowi yang memiliki media sosial 29,4 persen, Prabowo 30,5 persen. Tapi yang orang yang tak memiliki media sosial justru banyak yang memilih Pak Jokowi. Tapi lebih banyak yang punya media sosial," terang Rico.
Namun Jokowi masih unggul dari segi pemilih yang beragama Islam dengan persentase 32,6 persen. Begitu pula pemilih penganut agama lain.
"Jokowi unggul telak 53,7 persen pada basis pemilih nonmuslim," ujar Rico. (zak/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini