Kasus dugaan penipuan oleh jasa travel masuk ke Polda Sumsel setelah puluhan calon jemaah umrah mendatangi Sentra Pelayanan Kepolisian Terpada (SPKT) di Jalan Jenderal Sudirman, Palembang. Mereka melaporkan dugaan penipuan yang menyebabkan ribuan calon jemaah gagal berangkat umrah sejak Januari lalu.
"Saya cukup prihatin masyarakat masih banyak yang ditipu dengan agen-agen travel yang menawarkan harga murah. Setelah adanya laporan ini nanti akan langsung kita police line kantornya sebagai langkah hukum," kata Kapolda Sumsel Irjen Zulkarnain Adinegara, Senin (12/2/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Selain memasang garis polisi, Zulkarnain memastikan pihaknya akan melakukan proses penyidikan dan mencari tahu aliran dana calon jemaah yang gagal diberangkatkan oleh jasa travel ini. Termasuk mendalami dugaan pencucian uang jika seandainya uang calon jemaah tidak digunakan sesuai peruntukannya oleh pemilik yang saat ini tinggal di Makassar.
Apalagi dari informasi yang dihimpun detikcom, terdapat beberapa anggota Polda Sumsel yang ternyata juga gagal berangkat. Karena itu, Zulkarnain meminta masyarakat lebih pintar saat memilih agen travel dan tidak hanya mencari harga murah.
"Kalau memang benar ada anggota saya yang juga jadi korban, tentu ini pelajaran bersama agar tidak hanya pilih travel yang murah. Tapi nanti laporan segera kita proses dan kita lihat dulu locus delicti-nya di mana, apakah di sini (Palembang) atau di sana (Makassar)," sambung Zulkarnain.
Sebagaimana diketahui, ribuan calon jemaah umrah di Sumsel tak kunjung diberangkatkan oleh agen travel Abu Tour and Travel tanpa adanya kejelasan. Sebagian jemaah menggeruduk kantor yang berada di Jalan Inspektur Marzuki, Kota Palembang, itu untuk menuntut pertanggungjawaban.
Karena tak kunjung mendapat kejelasan, mereka akhirnya resmi melaporkan Abu Tour and Travel atas dugaan penipuan jemaah umrah ke Polda Sumsel siang ini. (rvk/rvk)