"Sementara yang bersangkutan berasal dari Banyuwangi, pernah di Sulawesi Tengah, pernah di Poso, Magelang, dan ada indikasi kuat yang bersangkutan ini ada paham radikal yang prokekerasan," ujar Kapolri Jenderal HM Tito Karnavian kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (12/2/2018).
Tito menyebutkan tersangka juga pernah membuat paspor untuk berangkat ke Suriah. Tapi hal itu tidak berhasil dia lakukan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Suliono berhasil dilumpuhkan dengan ditembak di bagian kaki oleh polisi saat melakukan penyerangan. Kapolri mengapresiasi tindakan tersebut.
Di samping itu, Tito telah menurunkan tim Densus dan jajaran intelijen untuk mendalami profil Suliono. Tim saat ini masih bekerja bersama Polda DIY. (mei/tor)











































