Terlihat dalam rombongan pengantar jenazah, petugas Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans), BNP2TKI, serta Perwakilan Kementrian Luar Negeri (Kemenlu).
Jenazah Iros disambut oleh Hendi suami korban dan kedua orang tuanya yakni Abah Ota (61) dan Ikah (55). Mereka tidak henti menciumi peti jenazah tempat almarhum dibaringkan.
"Almarhumah berangkat secara non prosedural, berangkat pada 2016 karena kan sejak tahun 2015 kita sudah mengeluarkan Kep Menaker No 260 tentang penghentian sementara pengiriman TKI. Meskipun begitu pemerintah tetap memperjuangkan hak-haknya, membantu kepulangannya dan alhamdulillah sudah sampai di sini," kata Tim Direktorat Perlindungan WNI dan BHI Kemenlu, Chairil di rumah duka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Informasi yang kami ketahui sampai saat ini adalah almarhumah korban pembunuhan, namun demikian saya itu bukan penegak hukum di Uni Emirat Arab sana dan bapak sekalian juga bukan penegak hukum, jadi kita tunggu saja prosedur hukum yang berlaku di sana seperti apa. Temuan investigasi dan penyidikan seperti apa, kita serahkan kepada penegak hukum setempat," katanya.
Lebih rinci, Chairil juga membeberkan jika peristiwa pembunuhan tersebut melibatkan 5 orang. Satu laki-laki berkewarganegaraan Bangladesh, dua perempuan warga negara Thailand, dan dua warga Sukabumi (Alm Iros dan Alm Nurul).
"Satu almarhumah Iros dan satu lagi Nurul masih menunggu hasil dari DVI Polri di sini, kepulangan jenazah masih menunggu pemeriksaan. Karena secara fisik almarhumah adalah dia yang bersangkutan," ucap Chairil menjelaskan status kepulangan jenazah Nurul.