"Ya kan saya sampaikan apa adanya. Saya bisa saja persepsi seperti itu, tapi faktanya seperti itu," kata Ahyar kepada detikcom, Selasa (23/1/2018).
Ahyar menyampaikan tidak ada anggota Satpol PP yang terkena ayunan tendangannya. Ia meyakinkan aksinya itu dilakukan secara spontan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ahyar pun meminta atraksi yang dilakukannya di depan anggota Satpol PP tidak dijadikan polemik. Meski begitu, ia mengaku maklum di tahun politik ini kegiatannya sebagai bakal cagub NTB akan disorot.
"Hanya jangan di-blow up, dibesar-besarkan, karena saat ini memang sedang pilkada. Saya juga tidak memperkirakan kalau menjadi viral. Kalau tahu saya juga nggak mungkin, karena ini spontanitas saja, nggak pikir lain-lain," bebernya.
Ia kembali menegaskan aksinya dilakukan bukan karena naik pitam, melainkan spontanitas. Ahyar juga meluruskan atraksi itu dilakukan untuk memenuhi permintaan Kasatpol PP Bayu Pasopati.
"Hanya Kasat-nya saja minta, jadi nggak ada apa-apa, kecuali kita marah-marah mencak-mencak emosi, ini nggak ada masalah," ucap Ahyar.
Sebelumnya, Kemendagri mengimbau para kepala daerah menghindari perbuatan yang menuai kontroversi. Apalagi tahun ini merupakan tahun politik, di mana setiap tingkah laku pejabat akan menuai sorotan.
"Maka, mari bersikap yang lebih terukur dan tidak menimbulkan praduga yang tidak semestinya," sambungnya. (ams/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini