PDIP dan Golkar belum menentukan sikap berkoalisi di Pilgub Jabar. Sedangkan Partai Demokrat baru saja dicampakkan oleh PAN dan PKS, yang sebelumnya tergabung dalam 'Koalisi Zaman Now'. Koalisi Zaman Now, yang terdiri dari PKS, PAN, dan Gerindra, lebih memilih Mayjen (Purn) Sudrajat serta Ahmad Syaikhu dan meninggalkan Deddy.
"Di Jawa Barat, Gerindra, PKS, dan PAN sepakat mengusung Mayjen (Purn) Sudrajat dan Ahmad Syaikhu," kata Presiden PKS Sohibul Iman di kantor PKS, Jl TB Simatupang, Jakarta Selatan, Rabu (27/12/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bagaimana dengan Dedi? Sama saja. Dia belum mendapatkan tiket maju ke pilgub karena baru didukung Golkar, yang memiliki 17 kursi. Golkar menyodorkan nama Dedi ke Demokrat dan PDIP untuk berkoalisi.
Soal posisi cagub/cawagub sepertinya masih terlihat alot. Jika berkoalisi dengan Demokrat, Golkar ingin Dedi menjadi cagub dan Deddy sebagai cawagub. Padahal Deddy sejak awal ingin maju sebagai cagub.
"Mereka (Demokrat) kan mengusung Demiz. Kami ingin Demul gubernur karena konfigurasi suara lebih besar daripada Demokrat. Mental petarung Dedi lebih baik dari Demiz. Survei masalah waktu saja," ujar Koordinator Pemenangan Pemilu Indonesia I Golkar Nusron Wahid di sela rapat koordinasi dan konsolidasi DPD Golkar Jabar di Jalan Maskumambang, Kota Bandung, Rabu (27/12).
Sementara itu, PDIP, yang memiliki tiket maju Pilgub Jabar (20 kursi), belum bersikap sejauh ini, alih-alih memasang kode mendukung Dedi. Namun keputusan belum diambil Megawati Soekarnoputri sebagai ketum parpol.
Mengingat pendaftaran cagub Jabar akan dibuka pada 8-10 Januari mendatang, apakah PDIP-Golkar-Demokrat berkoalisi mengusung Dedi Mulyadi dan Deddy Mizwar? (dkp/van)