Jakarta - Korban perdagangan manusia (
human trafficking) tiap tahun meningkat. Korban pun berjatuhan.Para korban yang berhasil diselamatkan, seringkali mengalami gangguan fisik dan mental. Karena itu, mereka nantinya akan dirawat di Pusat Pelayanan Medis dan Pusat Pelayanan Terpadu Korban Perdagangan Manusia yang berpusat di RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur.Pusat Pelayanan ini dibangun atas bantuan Kedubes AS yang mengucurkan dana hingga US$ 10 juta dan International Organization of Migration (IOM) yang merogok kocek US$ 100 ribu. Pusat Pelayanan ini diresmikan Jumat (10/6/2005).Hadir dalam kesempatan itu, perwakilan dari Kedubes AS, IOM, Mabes Polri, dan Duta Duta Besar Penghapusan Perdagangan Manusia di Indonesia, artis Dewi Hughes."Pusat Pelayanan ini adalah
one stop service," kata Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan Polri Brigjen Bambang Ibnu Suparto dalam pidato sambutannya.Korban perdagangan manusia yang dirawat di Pusat Pelayanan itu nanti akan dibuatkan berita acara pidana dan dibawa ke penyidik reserse. "Ini sebagai upaya memberantas perdagangan manusia," tegasnya.Selama ini, para korban perdagangan manusia memang banyak yang dirawat di RS itu. Tapi mereka dicampur dengan para pasien lainnya, tidak punya tempat khusus.Menurut data 2004, RS Polri merawat ratusan korban
trafficking. Rinciannya, 247 korban mengalami gangguan jiwa; kekerasan fisik, 38 orang; kekerasan seksual, 4 orang dan penyakit umum, 146 orang.Hughes terpaksa menggelar jumpa pers hingga dua kali untuk mempromosikan Pusat Pelayanan ini. Pertama, dia jumpa pers dengan IOM. Kedua, dia ditodong jumpa pers sendirian oleh wartawan
infotainment.Namun sebelum para jurnalis infotainment mengajukan pertanyaan, Hughes langsung memberi rambu-rambu. "Jangan soal persidangan ya, kita fokus di tema (
trafficking) ini saja," katanya sambil tertawa lebar. Yang dimaksudnya dengan 'persidangan' adalah kasus perceraiannya dengan Ahmad Hestiafin.
(nrl/)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini