"Patroli 24 jam. Mereka (polisi di lapangan) dibentuk dua regu secara bergantian (polisi) melakukan upaya-upaya monitoring," kata Kabag Penum Divisi Humas Polri, Kombes Martinus Sitompul di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (4/12/2017).
Polda Bali menurut Martinus memegang komando pengamanan dan penyaluran bantuan kemanusiaan ke para pengungsi. Sedangkan bantuan personel dari Mabes Polri dikerahkan tergantung situasi. Polisi akan berada di lokasi bencana hingga situasi kembali normal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Termasuk menjaga barang-barang dari mereka yang mengungsi, keluarga rumah-rumahnya, kemudian juga ternaknya. Itu juga menjadi bagian dari pemantauan dan pengawasan serta penjagaan anggota Polri di Polda Bali," sambung Martinus.
Polri sebelumnya mengadakan apel gelar pasukan Satgas Operasi Pusat Aman Nusa II dalam rangka menghadapi kontijensi bencana di penghujung 2017 di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Kamis (30/11). Apel diikuti 4.007 personel yang terdiri dari prajurit Brimob, polisi satwa dan polisi air-udara, tim DVI dan dokter polisi.
"Seperti kita ketahui bahwa gangguan yang nyata saat ini terjadi adalah erupsi Gunung Agung di Bali dan fenomena badai di Samudra bagian selatan Indonesia," kata Kakor Sabhara Baharkam Polri, Irjen Sudjarno, selaku Wakasatgas.
Sudjarno menjelaskan fungsi Satgas Operasi Pusat Aman Nusa II adalah membackup kekuatan tiap-tiap satgas yang sudah ada di tingkat polda. Pasukan ini dibagi menjadi 5 Satgas SAR, Satgas Lidik Sidik, Satgas Pengungsian dan Perlindungan, Satgas DVI dan Medis, Satgas Banops.
Pasukan itu akan dikerahkan sesuai dengan permintaan polda-polda yang wilayahnya mengalami bencana alam. (aud/fdn)