6 Kursi Panas yang Jadi Rebutan di Internal Golkar

6 Kursi Panas yang Jadi Rebutan di Internal Golkar

Elza Astari Retaduari - detikNews
Jumat, 01 Des 2017 12:04 WIB
Foto: Arief Ikhsanudin/detikcom
Jakarta - Desakan munaslub untuk mencari pengganti Setya Novanto sebagai Ketua Umum Golkar juga penuh lika-liku di belakangnya. Di balik isu 'penggulingan' Novanto dari Golkar-1, ternyata ada lobi-lobi untuk posisi lain.

Goyangnya posisi Novanto sebagai Ketum Golkar juga berdampak pada posisi Ketua DPR. Menjadi tersangka dalam kasus korupsi e-KTP membuat Novanto didesak mundur dari kursi Ketua DPR, walau hingga saat ini masih bergeming.

Kursi Ketua DPR memang merupakan jatah Fraksi Golkar. Sesuai aturan pada UU MD3, hanya Fraksi Golkar yang bisa mengganti Novanto. Adapun nama-nama yang disebut akan menggantikan Novanto adalah Mahyudin, Agus Gumiwang, Aziz Syamsuddin, Bambang Soesatyo, Fadel Muhamad, Rambe Kamarulzaman, Ade Komarudin, hingga Zainudin Amali.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Selain loyalis Novanto, mayoritas elite Golkar menyepakati Airlangga sebagai ketum untuk menggantikan Novanto. Namun faksi-faksi itu punya jagoan masing-masing untuk posisi jabatan strategis Golkar, termasuk Ketua DPR.

Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical) juga disebut sepakat mendukung Airlangga. Namun Ical dikabarkan menginginkan Aziz Syamsuddin yang dipilih duduk di kursi Ketua DPR.

"Ya, itu memang ada pembicaraan, tapi semua masih dibicarakan. Ya, lobi-lobi," ujar politikus Golkar Yorrys Raweyai dalam perbincangan dengan detikcom, Jumat (1/12/2017).


Selain kursi Ketum Golkar dan Ketua DPR, ada empat kursi lagi yang diperebutkan di lingkup internal Golkar, yaitu kursi Sekjen Golkar, Bendahara Umum Golkar, Ketua Fraksi Golkar DPR, dan Ketua Badan Anggaran DPR, yang merupakan jatah Golkar. Total enam kursi ini diperebutkan faksi-faksi besar di tubuh Golkar.

Lobi-lobi itu dilakukan antara senior-senior partai bersama Dewan Pembina, Dewan Pakar, dan Dewan Kehormatan Golkar. Yorrys memastikan Golkar memiliki stok kader yang mumpuni.

"Kan ada Dewan Pakar, Dewan Pembina, Dewan Kehormatan, mereka masih bicarakan. Golkar nggak kekurangan kader," tutur Yorrys.

Sebelumnya diberitakan, Airlangga mengaku sudah bertemu dengan Ical. Mantan Ketum Golkar itu disebut telah sepakat dengan digelarnya munaslub guna memilih ketum baru.


"Munaslub dan menyetujui diselenggarakan paling lambat Minggu kedua Desember," ungkap Airlangga, Kamis (30/11).

Selain itu, Airlangga sudah mengantongi restu dari Wapres Jusuf Kalla, yang merupakan senior Golkar. Menteri Perindustrian Kabinet Kerja Jokowi-JK tersebut mengatakan JK ingin agar Golkar solid.

"Dari Pak JK tentu sebagai mantan Ketum Golkar dan wapres mengharapkan Golkar solid dan bisa segera melakukan rehabilitasi dengan mekanisme yang dimiliki Partai Golkar sendiri," papar Airlangga. (elz/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads