Menanti Sentuhan Anies Tata Kampung Akuarium dan Beresi Kependudukan

Menanti Sentuhan Anies Tata Kampung Akuarium dan Beresi Kependudukan

Kanavino Ahmad Rizqo - detikNews
Jumat, 03 Nov 2017 06:15 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (Foto: Rengga Sancaya)
Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berencana untuk menata ulang permukiman warga yang terkena dampak penggusuran di Kampung Akuarium, Penjaringan, Jakarta Utara. Salah satu yang menjadi prioritas Anies adalah membereskan status kependudukan warga.

Di bulan pertamanya menjadi Gubernur DKI Jakarta, Anies langsung menggelar rapat bersama Jaringan Rakyat Miskin Kota (JRMK) untuk membahas masalah-masalah yang menghambat dalam penataan kampung. Dalam rapat, mantan Mendikbud itu juga kembali menegaskan persoalan di Ibu Kota ini tak bisa diselesaikan oleh pemerintah saja namun juga perlu keterlibatan warga.

"Pentingnya ke depan pembangunan Jakarta ini dengan gotong royong. Ini jangan dijadikan pertemuan pamungkas, ini pertemuan pertama. Kita akan melihat masalah dari berbagai perspektif, baru kita lanjutkan ke pertemuan lainnya," tegas Anies di Balai Kota, Jalan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (1/11/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Selain itu, komitmen Anies terhadap persoalan penataan kampung termasuk Kampung Akuarium ini ditunjukkanya dengan membentuk tim kecil. Dia juga langsung mengintruksikan seluruh jajarannya untuk membereskan status kependudukan warga yang terdampak penggusuran.

"Yang paling urgent kita akan bangun shelter untuk warga yang tinggal di sana. Kemudian membereskan status kependudukan akibat penggusuran kemarin kita kembalikan, kita bereskan," jelasnya.


Bagi Anies, urusan kependudukan ini sangat penting, mengingat dampaknya yang sangat luar biasa terhadap sekolah anak-anak. Warga juga, sambung Anies, akan kesulitan mengurus BPJS jika status kependudukannya belum jelas.

"Yang urgent soal kependudukan, soal shelter kalau tidak ada datanya mau sekolah saja susah, bikin BPJS juga susahkan," imbuhnya.

Karena itu, dia berencana untuk membangun shelter di tempat bekas penggusuran karena masih banyak warga yang bertahan tinggal di sana. Menurutnya akibat tidak adanya tempat tinggal yang layak banyak warga yang sakit bahkan meninggal.

"Karena ini ada 200 rumah warga yang kemarin digusur dan mereka bertahan di kampung itu. Karena tidak ada rumah yang layak dan sehat dalam waktu 1,5 tahun sudah 20 orang warga yang meninggal," papar Anies.


Namun Anies tak mau menjelaskan secara detail mengenai konsep penataan ulang terhadap Kampung Akuarium dan sejumlah kampung lainnya di Jakarta. Mantan Rektor Paramadina itu mengungkapkan konsep penataan kampung yang akan direalisasikan nanti masih dalam tahap pengembangan.

"Ada konsepnya, tapi saya nggak cerita konsep sekarang. Saya mau cerita nanti sudah action saja. Jadi bukan hanya Akuarium, dengan kampung-kampung yang lain, termasuk Sunda Kelapa, itu dalam satu konsep pengembangan," kata Anies di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (2/11/2017).

Kendati demikian, Anies sempat mengutarakan keinginannnya untuk menjadikan Kampung Akuarium sebagai objek wisata. Anies pun tetap mempertimbangkan konsep-konsep yang diusulkan warga terkait penataan kampung ini.

"Kalau di Kampung Akuarium mungkin ada orientasi wisatanya. Kalau di Bukit Duri mungkin berbeda. Tapi arahnya sama," kata Anies di IRTI, Monas, Jakarta Pusat, Senin (30/10/2017).


Sehari setelah rapat bersama warga di Balai Kota itu, warga Kampung Akuarium langsung didatangi Petugas dari Suku Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman Jakarta Utara. Meski tak banyak berkomentar, petugas tersebut mengaku datang untuk melakukan peninjauan.

"Peninjauan saja, mas," ujar staf bernama Ambia A Kamil ini di Kampung Akuarium, Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis (2/11/2017).

Seolah gayung bersambut, warga setempat mengapresiasi keputusan Anies yang akan melakukan penataan ulang Kampung Akuarium. Janji kampanye yang selama ini dinanti warga pun perlahan-lahan mulai tampak direalisasikan.

Salah seorang Dharma Diani juga menyambut positif janji Anies yang akan membangun shelter di permukiman warga. Persoalan kependudukan ini, menurut Diani, memang yang paling dinanti-nati oleh warga.

"Kami minta pengaktifan soal identitas kami dan alhamdulillah langsung direspons karena langsung memerintahkan dinas terkait untuk menggerakkan lurah mengaktifkan identitas kami," ujar Diani.


Diani juga mengaku telah menyodorkan konsep penataan ulang kampung kepada Pemprov. Terkait keputusan penataan akan seperti apa, Diani menyerahkan sepenuhnya kepada pemerintah.

"Pokoknya yang penting konsepnya sudah kami sodorkan. Realisasinya seperti apa kami terima, ya mau kampung susun atau kampung deret," ujarnya. (knv/jor)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.

Hide Ads