Oknum Lapas Terlibat Narkoba, Buwas: Hukum Lebih Berat dari Bandar!

Oknum Lapas Terlibat Narkoba, Buwas: Hukum Lebih Berat dari Bandar!

Ibnu Hariyanto - detikNews
Selasa, 10 Okt 2017 13:24 WIB
Kepala BNN Komjen Budi Waseso (Buwas) (Foto: Agung Pambudhy/detikcom)
Jakarta - Banyaknya narapidana yang terlibat jaringan narkotika tak terlepas dari adanya keterlibatan oknum penjaga lembaga permasyarakatan (lapas). Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Budi Waseso (Buwas) berharap oknum-oknum tersebut dihukum lebih berat dari para bandar narkotika.

"Oknum-oknum adalah penghianat kepada institusi, harusnya hukuman harus lebih berat dari pada bandar," kata Buwas di kantonya, Jl MT Haryono, Cawang, Jakarta Timur, Selasa (10/10/2017).


Menurutnya, sanksi berupa pemecatan tak terlalu berdampak signifikan. Buwas menyebut para oknum ini bisa bergabung dengan jaringan narkotika setelah dipecat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Harusnya ada contoh tindakan tegas bukan hanya dipecat karena begitu dipecat dia bekerja dengan jaringan. Makanya harus dihukum berlipat-lipat hukuman mati harus dilakukan kepada oknum petugas lapas," jelas dia.


Buwas memberi contoh selain hukuman mati. Menurutnya, hukuman berat harus diberikan agar menimbulkan efek jera. Sehingga tak ada lagi oknum lapas yang terlibat jaringan narkoba.

"Hukuman berat kalau umpama oknum itu dicincang di depan umum pasti akan semua takut, nggak apa-apa untuk kebaikan. Yang jelas kalau kita bicara keadilan, pelanggaran HAM itu adanya di akhirat. Makanya harusnya hukuman berat kepada okmun kalau perlu seumur hidup kakinya digantung di atas kepala di bawah, makannya dari bawah dan dipamerkan ke seluruh penjuru ini biar orang akan kapok dan nggak akan coba-coba," beber dia.


"Karena kalau hanya dipecat itu bukan menyelesaikan masalah. Wong dia masih pegawai malah dia berkolabori dengan jaringan. Ini itu lingkaran setan," imbuhnya. (ibh/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads