"Narkoba di dalam lapas, sekarang, dengan melakukan operasi terhadap organized crime. Saya sudah bicara dengan Menteri Hukum dan HAM (Yasonna Laoly) dan itu dalam program kita," kata Petrus di kantornya, Jl WR Supratman, Denpasar, Bali, Selasa (15/8/2017).
Petrus menambahkan pembicaraan itu bermuara pada penindakan dan pencegahan terhadap organized crime berupa peredaran serta penyalahgunaan narkoba dari atau di LP Kerobokan. Penindakan dan pencegahan itu diutamakan dilakukan di luar LP Kerobokan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jenderal bhayangkara bintang dua itu menegaskan tak akan menenggang organized crime apa pun, termasuk pungutan liar. Keterlibatan oknum aparat hukum dalam organized crime juga akan ditindak tanpa keistimewaan apa pun.
"Dengan operasi di luar (LP Kerobokan), saya tidak mentolerir organized crime kalau merusak masyarakat Bali. Sekali lagi, saya tidak akan tolerir," ucap Petrus.
Di lokasi yang sama, Kalapas Kerobokan Tonny Nainggolan menyatakan peredaran dan jaringan narkoba di dalam penjara sangat bergantung pada pengedar atau bandar di luar penjara. Karena itu, koordinasi antar-instansi yang berwenang akan terus dilakukan untuk meminimalkan masuknya narkoba.
"Karena lapas itu miniatur kehidupan di luar, yang pasti kita selalu koordinasi, penguatan internal untuk mencegah terjadinya beberapa kasus narkoba yang disebutkan dikendalikan atau didapat dari dalam lapas," kata Tonny. (vid/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini