"Kami telah memutus kemitraan dengan pengemudi tersebut sesuai dengan kebijakan perusahaan yang tidak mentoleransi segala tindak kejahatan maupun pelanggaran berat yang dilakukan mitra pengemudi," kata Marketing Director Grab Indonesia Mediko Azwar dalam pernyataan tertulis kepada detikcom, Sabtu (23/9/2017).
Baca juga: Dini Dibunuh Peri, Grab Minta Maaf |
Saat ini, investigasi oleh kepolisian masih berlangsung. Grab, kata Mediko, bekerja sama dengan pihak berwajib untuk mengungkap sejumlah fakta terkait pembunuhan Dini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mediko mengingatkan penumpang segera mengadukan segala kejadian yang tidak menyenangkan terkait driver Grab. Anda, penumpang Grab, mungkin harus mencatat alamat e-mail dan nomor telepon ini untuk keadaan darurat.
"Tim layanan konsumen kami siap melayani segala pertanyaan dan keluhan penumpang maupun mitra pengemudi selama 24/7 di +6221 8064 8777 atau support.id@grab.com," ujar Mediko.
Dini dibunuh di Apartemen Laguna, Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, oleh Peri, yang gelap mata karena terlilit utang, pada 13 September 2017. Jasadnya baru ditemukan 5 hari kemudian.
Peri adalah orang terakhir yang menemui Dini di apartemennya. Berdasarkan rekaman CCTV, Peri datang ke unit apartemen korban pada 13 September 2017 sekitar pukul 20.00 WIB. Peri meninggalkan apartemen Dini sekitar pukul 21.30 WIB.
Baca juga: Kisah Pilu Dini Dibunuh Peri |
Tim Subdit Resmob dan Ranmor Ditreskrimum Polda Metro Jaya, yang dipimpin AKBP Antonius Agus dan AKBP Aris Supryono, menangkap Peri ketika sedang mengojek di Pasar Karanganyar, Sawah Besar, Jakarta Pusat, pada Kamis, 21 September 2017.
Driver GrabBike itu mengaku membunuh Dini, yang dikenalnya sejak 2010, karena sedang banyak masalah. Dalam pikiran pria yang pernah menjadi disc jockey itu tebersit ingin menguasai harta Dini. (tor/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini