Jasad Dini dengan kondisinya yang sungguh mengenaskan ditemukan keluarga pada Senin, 18 September 2017. Keluarga saat itu mendatangi apartemen Dini karena khawatir bungsu dari delapan bersaudara itu selama tiga hari tidak dapat dihubungi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Jejak-jejak pembunuh Dini terekam kamera CCTV di Apartemen Laguna. Peri adalah orang terakhir yang menemui korban di apartemennya. Berdasarkan rekaman CCTV, Peri datang ke unit apartemen korban pada 13 September 2017 sekitar pukul 20.00 WIB. Peri meninggalkan apartemen Dini sekitar pukul 21.30 WIB.
![]() |
Hingga akhirnya, Tim Subdit Resmob dan Ranmor Ditreskrimum Polda Metro Jaya, yang dipimpin AKBP Antonius Agus dan AKBP Aris Supryono, menangkap Peri ketika sedang mengojek di Pasar Karanganyar, Sawah Besar, Jakarta Pusat, pada Kamis, 21 September 2017.
Driver ojek online itu mengaku membunuh Dini, yang dikenalnya sejak 2010, karena sedang banyak masalah. Dalam pikiran pria yang pernah menjadi disc jockey itu tebersit ingin menguasai harta Dini.
"Dia melihat di meja korban itu ada handphone, kemudian ada uang, sehingga tersangka punya niat untuk mengambilnya," kata Wakil Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya AKBP Didik Sugiarto.
![]() |
Peri spontan mencekik Dini dari belakang. Dini melawan hingga akhirnya Peri membenturkan kepala perempuan malang itu ke dinding dan Dini akhirnya tidak sadarkan diri. Setelah itu, Peri mengangkat Dini ke atas tempat tidur. Tersangka lalu menutupi wajah korban dengan bantal. Pembunuhan perempuan pedagang kosmetik online itu terjadi pada 13 September 2017.
![]() |
Setelah mengetahui Dini tewas, Peri mengambil dua unit ponsel, perhiasan emas, uang, hingga televisi LCD 24 inci milik korban. Peri menggadaikan perhiasan Dini Rp 6 juta dan sebagian lagi barang Dini dijual. "Motif yang sementara kami identifikasi bahwa keinginan pelaku menguasai harta korban dengan melakukan kekerasan sehingga korban tidak berdaya dan meninggal," ujar Didik. (aan/tor)