"Dia memang sengaja membuat gaduh dalam rangka eksistensinya. Kalau ada polisi yang lengah, dia serang kemudian dia mau ambil senjatanya. Ya memang ada kaitannya juga karena presiden hadir di situ dalam festival keraton," jelas Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Rikwanto di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (20/9/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rikwanto mengatakan sampai saat ini upaya pengembangan orang-orang yang terkait dengan aksi IM belum membuahkan hasil. Pihak Densus 88 Antiteror sedang berupaya menangkap mereka.
"Sampai saat ini kami belum menangkap lagi orang-orang terkait dengan dia. Sedang diupayakan," ujar Rikwanto.
IM ditangkap polisi saat hendak melakukan aksi teror di tempat mendaratnya Presiden Jokowi, Bandara Cakrabhuwana, Cirebon, pada Senin (18/9). Polisi menemukan 5 buah bom molotov yang sudah disebar di sekitar bandara. Selain bom molotov, polisi juga menyita sangkur, airsoft gun dan pepper spray dari tangan IM.
IM diketahui telah membai'at diri kepada ISIS. IM masuk dalam jaringan teroris JAD. Kepribadiannya berubah menjadi tertutup sejak setahun belakangan. (aud/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini