Ketua Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR Anton Sihombing menjelaskan seminar ini ditujukan agar tak ada lagi pro-kontra pembangunan gedung baru DPR. Seminar juga meluruskan pendapat masyarakat yang mungkin berpikir DPR lah yang membangun gedung ini.
"Kirain yang membangun gedung itu anggota DPR. Yang membangun itu pemerintah, yaitu Kesetjenan dan itu bukan untuk kita butuhkan sekarang, untuk anggota DPR yang akan datang dan mensosialisasikan juga bahwa kantor itu tidak aman dan tidak nyaman karena udah over-capacity," ujar Anton di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (20/9/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Presiden disurati, Menteri Keuangan dihubungi, pembahasannya terbuka. Coba di departemen sana, bahas Rp 1 triliun hanya kepala biro, dirjen, cukup dengan menteri. Ini terbuka karena ini lembaga atau DPR, begitu kira-kira," sebut dia.
Anton punya pesan kepada para pihak yang meragukan pembangunan gedung baru ini. Dia juga ingin KPK mengawasi pembangunan gedung ini.
"Nanti tender-tender saya undang KPK, saya mengawasi biar semua, biar tahu nggak ada maling, transparan di sini. Kalau ada 1-2 yang bersalah, jangan semua diglobalkan," tutur Anton. (gbr/elz)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini