RDRM merupakan wujud program peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat, kesejahteraan sosial, kualitas pendidikan, pemberdayaan perempuan dalam bidang kesehatan mental dan psikososial dengan menggunakan sistem informasi teknologi maupun bertatap muka secara langsung.
"Rumah Duta Revolusi Mental merupakan hasil kerja sama Pusat Pelayanan Terpadu Seruni, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, dan TP PKK," ujar Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi (Hendi) dalam keterangan tertulis dari Pemkot Semarang, Jumat (15/9/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hendi tidak menutup mata atas adanya kekerasan yang terjadi pada anak dan perempuan. Bahkan data dari Dinas Pemberdayaan Perempuaan menunjukkan adanya hal itu.
"Data yang ada pada Dinas Pemberdayaan Perempuan menunjukkan 84 persen anak SD sampai SMA pernah mengalami bullying," lanjut Hendi.
Di dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat yang memanfaatkan keberadaan Rumah Duta Revolusi Mental, Pemkot Semarang menyediakan fasilitas pendukung yang nyaman dan lengkap. Ruangan itu antara lain ruang konseling psikologi, ruang konseling anak, ruang konseling hukum, ruang IT, ruang meeting, dapur dan halaman yang cukup luas. Selain itu juga disediakan 2 konselor psikolog dengan 3 tenaga pembantu serta 1 konselor hukum dengan 1 tenaga pembantu yang siap melayani di RDRM ini.
Program-program yang bisa diakses masyarakat secara gratis di dalam RDRM yaitu Restoratif Justice Program, Moral and Character Education Program, Public Mental Health Program, Community Development Program, Action Research, dan Human Resource Development Program.
Guna memperkuat RDRM dalam kesempatan tersebut Hendi juga meluncurkan Program Gerakan Bersama Sekolah Semarang Peduli dan Tanggap Bullying (Geper Septi). Program itu sudah diiniasi pada 17 Februari 2016 yakni saat Hendi dan Wakil Wali Kota Semarang Hevearita G Rahayu dilantik.
Geber Septi merupakan layanan konsultasi pencegahan serta penanganan kasus bullying berbasis teknologi, yang dapat diakses melalui alamat website gebersepti.SemarangKota.go.id. Dalam website tersebut orang tua, siswa, dan guru dapat berkonsultasi secara online terkait permasalahan yang dihadapi secara gratis tanpa perlu takut identitasnya bocor sampai keluar.
Harapan Hendi, dengan adanya RDRM dan Gebersepti setidaknya dapat memutus mata rantai bullying di lingkungan sekolah dan tindak kekerasan lainnya baik yang berbentuk fisik maupun kekerasan mental khususnya terhadap anak dan perempuan di Kota Semarang.
Dalam kesempatan tersebut juga diserahkan penghargaan Manggala Karya Kencana dari BKKBN Pusat kepada Hendi. Hendi dinilai memiliki dedikasi tinggi terhadap program pengendalian penduduk.
(nwy/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini