"Mungkin salah satu pemicu orang jadi pilot memang begitu salah satunya memang gaji, selain ada yang dari kecil cita cit jadi pilot, ada yang memang ingin pekerjaan sesuai karakter dia," tutur kata Ketua 1 Ikatan Pilot Indonesia (IPI) Capt Rama Noya saat berbincang dengan detikcom beberapa waktu lalu.
Pilot punya tanggung jawab besar karena membawa banyak orang ke langit. Wajar saja bila punya gaji selangit. Bahkan seorang pilot yang baru bekerja pun gajinya terbilang tinggi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Pilot, Profesi Unik Anti Lembur |
"Untuk senior memang bisa lebih," imbuh Rama yang bekerja untuk Maskapai Lion Air ini.
Sayangnya Rama belum bisa memberikan data detail daftar pendapatan pilot antar maskapai. Dia masih melakukan pendataan menyeluruh. detikcom lantas meminta data ke sejumlah maskapai penerbangan di Indonesia, namun kebanyakan di antaranya menolak memberikan data. Namun kami mendapatkan informasi kisaran gaji pilot Garuda Indonesia dari salah seorang sumber internal terpercaya. Begini gambaran pendapatan seorang pilot itu:
Pada saat menjadi pilot senior tentu saja pendapatannya lebih besar lagi. Seorang captain senior dapat memiliki pendapatan atau take home pay sekitar 100 jutaan lebih sampai 150 jutaan.
Selain pendapatan dan allowance, masih ada benefit lain yang didapatkan oleh seorang pilot berupa jaminan kesehatan bagi yang bersangkutan dan keluarganya, jaminan kecelakaan, bahkan jaminan jika terjadi sesuatu bagi seorang pilot yang mengakibatkan kehilangan lisensinya. Terkait dengan hal itu, pilot juga berhak mendapatkan sejumlah nilai uang, sekitar dua miliaran.
Selain itu seorang pilot juga mendapatkan jaminan kesehatan dengan kategori di atas rata-rata. Jaminan tersebut bisa mengcover tindakan operasi. Operasi sakit jantung sampai pasang ring, juga dicover. Jaminan lainnya juga diberikan apabila terjadi kecelakaan yang menyebabkan pilot cacat tetap atau meninggal dunia.
Fasilitas lain adalah antar jemput dari dan ke bandara. Tapi ini tentu saja sudah menjadi rahasia umum. Tak hanya itu, maskapai juga membiayai training seorang pilot yang diperlukan untuk perubahan tipe pesawat yang menjadi 'tunggangannya' dimana biaya trainingnya cukup besar bisa mencapai lebih dari 30 ribu USD per satu orang.
Fasilitas lainnya yaitu diberikan tiket terbang bagi pegawai dan keluarganya di maskapai ini. Seorang pegawai berhak mendapatkan konsesi tiket atau jatah tiket terbang dengan biaya free alias gratis atau juga dengan biaya tiket yang lebih rendah dari biaya tiket normal, dengan tujuan bisa kemana sesuai dengan rute yang dimiliki maskapai terkait.
Bikin Betah di Langit
Sebetulnya, para pilot tersebut berpeluang untuk duduk di manajemen atau menempati posisi struktural di perusahaan. Namun bisa jadi karena sudah nyaman karena pendapatan yang tinggi, para pilot ini pilih tetap mengudara.
"Kesempatan ada, tapi mereka mau atau enggak. Tapi umumnya pilot pada nggak mau. Dari 100 pilot paling 5 yang mau. Penyebabnya ya bisa karena membosankan, kedua masalahnya banyak. Jadi mereka lebih senang terbang daripada di kantor," ujar Direktur Operasional Garuda Capt. Triyanto Moeharsono dalam kesempatan terpisah. (fjp/tor)