Tahukah Kamu Cara Pilot Atur Istirahat di Kokpit?

Tahukah Kamu Cara Pilot Atur Istirahat di Kokpit?

Ahmad Bil Wahid, Bagus Prihantoro Nugroho - detikNews
Jumat, 08 Sep 2017 14:55 WIB
Ilustrasi (Foto: dok. Istimewa)
Jakarta - Ketika memasuki pesawat udara, seorang penumpang memasrahkan nasibnya kepada pilot dan kopilot. Untuk mengemban amanah 'hidup-mati' tersebut, duo pilot perlu menjaga kondisi fisiknya tetap bugar. Mereka diperbolehkan beristirahat selama pesawat mengudara. Bagaimana caranya?

Istirahat bagi seorang pilot itu mutlak diperlukan, terutama untuk penerbangan jarak jauh yang bisa menempuh waktu lebih dari 12 jam. Apabila tidak beristirahat, pilot rawan melakukan kesalahan saat landing karena kondisi fisiknya tak lagi prima.

Ketua Ikatan Pilot Indonesia (IPI) Capt Rama Valerino Noya menjelaskan, untuk penerbangan jarak jauh, harus ada waktu seorang pilot beristirahat. Istirahat yang dimaksud adalah dalam posisi berbaring, bukan hanya keadaan duduk. Pilot dan kopilot mengambil waktu istirahat secara bergantian.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau untuk aturan penerbangan jarak jauh, ada beberapa aturan dari perusahaan atau pesawat harus ada bunker di mana pilot tidur dalam posisi horizontal," kata Rama dalam perbincangan pada Kamis (31/8/2017).

Ruangan tidur untuk pilot dalam penerbangan jarak jauh ini tetap berada tak jauh dari zona kokpit. Dilansir dari sejumlah literasi penerbangan, waktu tidur seorang pilot tak lebih dari empat jam, karena harus bergantian dengan kopilot.

Bentuk dan luas ruang tidur untuk pilot berbeda-beda, tergantung jenis pesawat. Namun umumnya, ruang tidur pilot menyerupai kelas bisnis.

Kembali ke pilot, untuk diketahui, maksimal jam terbang seorang pilot dalam sehari adalah sembilan jam. Ini berlaku untuk penerbangan standar yang menggunakan dua orang pilot.

Tahukah Kamu Cara Pilot Atur Istirahat di Kokpit?Ruang tidur pilot (Foto: dok. Istimewa)
Dalam penerbangan jarak jauh, juga dikenal istilah enlarge crew atau awak kokpit tambahan. Dengan sistem tiga pilot, jam terbang maksimal masing-masing pilot adalah 12 jam.

"Untuk penerbangan jarak jauh, di luar mengenai istirahat, harus ada enlarge crew agar maximum hours tak terlewati," kata Rama.

Pilot senior Capt Marthinus Kayadu menambahkan seorang pilot juga diperbolehkan istirahat meski bukan dalam penerbangan jarak jauh. Waktu istirahatnya tentu saja tidak lama.

"Istirahat boleh. Satu orang 10 menit boleh. Itu pun sudah cukup untuk membangkitkan kembali," kata Marthinus.

Istirahat itu diperlukan agar, ketika pesawat landing, pilot dan kopilot sama-sama dalam kondisi segar dan bugar. Namun Marthinus menggarisbawahi, istirahat itu hanya boleh dilakukan secara bergantian.

"Katakanlah kita terbang dari Jakarta ke Tokyo 8 jam, nanti untuk mendarat kita butuh konsentrasi yang tinggi, selama 8 jam itu kita atur rest kita, gantian sama kopilot, nggak boleh tidur keduanya. Tujuannya pas nanti mendarat atau dalam keadaan abnormal, kita sudah ready," ujar Marthinus, yang juga menjabat Direktur Operasi Garuda Indonesia. (fjp/fjp)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads