"Dia ini seperti tidak menyesal melakukan perbuatannya," ujar Kapolres Kabupaten Bogor AKBP M Dicky Pastika Gading saat dihubungi detikcom, Jumat (8/9/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahkan, penyidik pernah meminta Akbar untuk jujur dalam memberi keterangan. Namun hal itu tidak dilakukan Akbar. Keterangan yang Akbar berikan selalu berubah-ubah.
Diki mengatakan penyidik bahkan menunjukkan Akbar foto buah hatinya bersama Indria. Namun, Akbar lagi-lagi tidak peduli dan tidak mau memberikan keterangan yang benar.
"Kami tunjukin foto anaknya supaya dia berkata jujur tapi tidak ada rasa penyesalan setelah kami tunjukin foto anaknya. Padahal, kami bilang sebaiknya dia jujur supaya anaknya tidak usah menjadi saksi di persidangan," ucapnya.
Diki menjelaskan jika Akbar mau terus terang maka putrinya yang berusia 5 tahun tidak perlu menjadi saksi persidangan. "Kasihan ini anaknya, masih 5 tahun. Harusnya kan kalau dia terus terang anaknya ini tidak perlu ke bawa-bawa. Ini kan gara-gara dia sendiri anaknya terbawa jadi saksi persidangan," ujar Diki.
Akbar menembak Indria hingga tewas pada 1 September 2017 di kontrakannya di Cijeruk, Bogor, Jabar. Tembakan itu mengenai bagian punggung Indria. Sekitar 30 menit sebelum jasad Indria ditemukan warga, Akbar terlihat meninggalkan rumah kontrakan Indria.
Pelarian Akbar tidak lama, Minggu 3 September, Akbar ditangkap di Batam, Kepulauan Riau.
(rvk/aan)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini