Kadin DKI: Kalau Diminta Gaji Supeltas, dari Mana Dananya?

Jakarta - Kadin DKI Jakarta belum pernah duduk bersama Ditlantas Polda Metro Jaya membahas gaji sukarelawan pengatur lalu lintas (supeltas). Sama seperti Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, Kadin juga keberatan menggaji supeltas.

"Kami sampaikan bahwa sampai saat ini kami dari Kadin DKI Jakarta belum pernah ketemu Dirlantas Polda Metro Jaya membahas hal tersebut," kata Ketua Kadin DKI Sarman Jorang kepada detikcom, Kamis (31/8/2017).

Baca juga: DPRD DKI: Supeltas Tak Bisa Digaji dari APBD 2017

Menurut Sarman, hingga saat ini juga belum ada pembahasan perjanjian kerja sama dengan pihak kepolisian mengenai hal itu. "Apalagi sampai MoU, sama sekali belum pernah kami membicarakannya. Makanya, kami ingin tahu siapa nama dari Kadin DKI Jakarta yang bertemu Dirlantas supaya kami koordinasikan," papar dia.

"Karena Kadin ini kan organisasi dunia usaha yang nirlaba, kalau diminta menggaji 'Pak Ogah' dari mana dananya?" imbuh Sarman.

Baca juga: Tolak Bayar Honor Supeltas, Djarot: Dari Mana Anggarannya?

Polisi sebelumnya berharap Kadin memberikan honor kepada supeltas. Kadin menjadi satu-satunya harapan jika Pemprov DKI menolak memberikan honor kepada supeltas. "Kan Kadin ada, masih ada peluang waktu untuk Kadin," kata Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Halim Pagarra saat dihubungi, Senin (28/8).

Baca juga: Polisi Ingin Supeltas Digaji Sesuai UMR

Halim menerangkan saat ini proses pengajuan permohonan honor ke Kadin masih dalam tahap pembuatan nota kesepahaman (MoU). Pihaknya masih membicarakan dan berkoordinasi terkait hal-hal apa saja yang harus dimasukkan dalam kesepakatan tersebut. "Belum (target selesai), baru dibahas, baru format dibuat, lalu dikoreksi apa yang kurang. Buka pembicaraan," terangnya. (aan/rvk)