"Kami imbau kepada kedua orang tuanya untuk anaknya tetap belajar ke sekolah seperti biasa. Walaupun mereka nggak punya seragam tetap ke sekolah, jangan sampai kegiatan sekolah mereka terganggu," kata Antomi saat ditemui di SMPN 26 Jakarta, Kampung Melayu, Jakarta Timur, Senin (21/8/2017).
Dia menyebut ada belasan siswa dari SMPN 26 Jakarta yang menjadi korban kebakaran di Kebon Pala, Jatinegara, Jakarta Timur. Antomi menambahkan pihak sekolah nantinya akan memberikan kembali buku-buku pelajaran sekolah yang hilang dan hangus terbakar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Kita usahakan, kita akan berikan lagi, ini kan bencana alam. Mungkinkan buku paket yang pernah kami pinjamkan, mungkin kita berikan lagi dengan cara dikopi karena buku itu tidak dijualkan," beber dia.
SMPN 26 Jakarta juga digunakan sebagai salah satu posko pengungsian bagi korban kebakaran. Antomi menambahkan hal tersebut tidak menjadi sebuah permasalahan. Sebab, proses belajar mengajar di SMP tersebut tetap berjalan normal.
"Pada prinsipnya tidak terganggu. Hanya saja mungkin pelajaran olahraga yang biasa menggunakan lapangan sementara ini guru bisa mengajar di dalam kelas," ucapnya.
Sebelumnya diketahui, ratusan anak sekolah warga Kebon Pala tak bisa pergi ke sekolah karena peralatan sekolahnya hangus terbakar. Mereka terdiri dari 77 anak usia SD, 44 anak usia SMP, dan 32 usia SMA. Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat memprioritaskan bantuan untuk anak sekolah korban kebakaran.
"Kami akan memprioritaskan anak-anak sekolah supaya bisa sekolah untuk keperluan anak-anak sekolah. Kemudian tenda penampungan sudah kami atur tadi malam," kata Djarot di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (21/8). (ibh/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini