Perempuan yang merupakan warga Gang Ambon RT 01/RW 07, Kebon Pala, Jatinegara, Jakarta Timur, itu berharap mendapat tempat tinggal baru.
"Ya rumah untuk tempat tinggal ya. Kalau nggak cepat sampai kapan tinggal di sini (posko pengungsian) ini kan tempat sekolah," kata Irma di Posko Pengungsian SMPN 26 Jakarta, Kampung Melayu, Jakarta Timur, Senin (21/8/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Irma menceritakan rumah yang ditinggalinya bersama keluarga besarnya ludes terbakar. Tidak ada satu pun barang-barang yang bisa diselamatkan.
"Barang sudah nggak ada yang bisa diselamatkan, tapi satu keluarga 6 orang alhamdulillah semua selamat," ujar dia.
Saat ini Irma dan para korban lainnya harus mengungsi ke posko pengungsian. Selama di pengungsi Irma mendapatkan bantuan berupa matras, pakaian anak-anak dan makanan.
"Selain rumah, ya pakaian sih nomor satu soalnya semua ludes, terus makanan juga belum lagi anak-anak saya masih balita semua. Satu umur 4 tahun dan satunya baru 2 tahun," kata dia.
![]() |
Senada dengan Irma, Rusmiati warga Gang 2 RT 4/07 berharap mendapat bantuan tempat tinggal atau minimal uang pengganti.
"Kalau rusun sebenarnya menolak. Soalnya banyak orang mengeluh di rusun. Tapi kalau dapat yang bawah saya mau, kalau di atas nanti nggak mau nggak bisa usaha. Suami saya kan usaha bubur ayam," kata Rusmiati.
Berbeda dengan Rusmiati, warga lain Yayah (42) yang rumahnya juga ludes terbakar malah berharap mendapatkan tempat tinggal berupa rumah susun. Namun, menurut dia, belum ada pemberitahuan terkait pemindahan tersebut. "Seminggu ke depan katanya kita di sini. Belum tahu mau dipindah kemana kurang tahu," kata Yayah. (aan/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini