"Bayar berpuluh-puluh juta," kata Zulkiram saat dihubungi detikcom, Senin (7/8/2017).
Zulkiram mengatakan niat masuk Polri berawal dari keinginan ibunya. Zulkiram tahu ibunya ingin sekali punya anak seorang polisi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sang ibulah yang sibuk mengurusi pendaftaran masuk Polri ke sana-kemari. Sampai akhirnya karier polisi Zulkiram dimulai dengan menjadi bagian Satuan Intelkam Polres Aceh Timur.
"Ikut-ikut saja, tapi saya tahu sih, pasti nyogok, pasti lewat, tapi saya ikut-ikut saja. Orang nggak tahu agama, salat juga nggak. Itu perintah dari orang tua juga jadi polisi," tutur Zulkiram.
Selesai bertugas di Satuan Intelkam Polres Aceh Timur, Zulkiram dipindah tugas menjadi ajudan Kapolres Aceh Timur. Karier terakhirnya di polisi adalah di Direktorat Tahanan dan Barang Bukti Polda Aceh.
Zulkiram resmi keluar dari Polri sekitar Desember 2014. Kala itu pangkat terakhirnya adalah Briptu.
Pria yang akrab disapa Joekhana itu memilih resign lantaran merasa pekerjaannya tak berkah karena menyogok di awal. Ia sengaja bolos berkali-kali sampai kemudian dinyatakan melanggar kode etik dan dipecat.
"Saya kena pelanggaran kode etik Polri. Nggak apa-apalah (diberhentikan), hormat-nggak hormat yang penting saya keluar. Setelah itu, saya lebih dalam lagi mempelajari agamanya," tutur Zulkiram.
Kini sehari-hari Zulkiram berprofesi sebagai fotografer pernikahan. Ia mencoba berwirausaha dibantu istrinya yang baru dia nikahi pada 2016. (rna/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini