"Banyak (yang menentang). Ibu saya terutama. Saya kan memang sudah tak punya ayah, beliau meninggal ketika saya kecil. Dan saya anak cowok satu-satunya di keluarga," kata Zulkiram saat dihubungi detikcom, Senin (7/8/2017).
Sang ibu, yang sangat berharap anaknya menjadi polisi, sempat kecewa berat. Zulkiram menyadari betapa besar pengorbanan yang telah dilakukan ibunya agar dia bisa menjadi bagian dari Korps Bhayangkara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aksi saling diam antara Zulkiram dan ibunya akhirnya berakhir saat rekan-rekan pengajian Zulkiram membujuk ibunya untuk menerima dengan lapang keputusan anaknya.
"Bisa luluh setelah istri-istri ustaz tempat saya belajar dari jemaah tablig datang ke rumah ibu saya. Lama-lama saya pun setelah itu cari usaha lain, jualan pulsa elektrik waktu itu. Saya juga punya hobi fotografi dan sekarang usaha photo wedding," jelasnya.
![]() |
"Saya mulai banyak di-bully 'sok alim lo, paling cuma sebentar, paling cuma panas-panas tahi ayam'. Banyak dapat ujian. Teman-teman nongkrong nggak pernah ajak saya lagi. Mereka malas diajakin salat sama saya," tutur Zulkiram.
Kisah Zulkiram resign itu menjadi viral di media sosial belum lama ini. Kisahnya ramai diperbincangkan, terutama di media sosial Instagram.
Pria yang akrab disapa Joekhana itu bercerita memilih resign lantaran merasa pekerjaannya tak berkah. Bagaimana tidak, Zulkiram masuk menjadi polisi dengan menyuap atau menyogok.
"Terus saya tahu kalau nyogok itu haram. Saya tahu kalau masuk kerja dengan cara nyogok haram. Itu gelisah saya. Berpikir, berpikir, berpikir. Desember 2014 baru saya memutuskan untuk resign," kata Zulkiram. (rna/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini