Apa latar belakang Zulkiram saat 2007 memilih masuk Polri dengan menyogok? Rupanya, hal tersebut atas dorongan sang ibu. Zulkiram tahu ibunya ingin sekali punya anak seorang polisi.
"Sebenarnya sebelum masuk itu saya belum paham agama-agama begitu. Saya juga tidak ada keinginan atau cita-cita jadi polisi saat itu. Cuma karena ibu saya pengen saya punya kerja, jadi saya ikut-ikut saja. Lalu lulus. Saya nggak ngerti," kata Zulkiram saat dihubungi detikcom, Senin (7/8/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Zulkiram memaklumi bagaimana perjuangan sang ibu untuk menyekolahkannya selama ini. Karena itu, ia pun mematuhi setiap perintah ibunya, termasuk soal ikut tes masuk polisi.
"Ikut-ikut saja, tapi saya tahu sih, pasti nyogok, pasti lewat, tapi saya ikut-ikut saja. Orang nggak tahu agama, salat juga nggak. Itu perintah dari orang tua juga jadi polisi," ujar Zulkiram.
Menurut Zulkiram, selepas SMA, ia awalnya berencana langsung bekerja. Ia mengaku sudah tak ada keinginan berkuliah.
"Lagian waktu itu saya malas kuliah, waktu SMA juga bandel saya. Saya memang nggak suka kuliah, pengen cari kerja," jelasnya.
Berkaca dari apa yang dialami saat ini, Zulkiram berpesan agar siapa pun yang berniat mendaftar sebagai polisi menempuh jalur resmi.
"Nggak usahlah nyogok, ngapain, nggak usah kita ingin merasa hebat di depan manusia. Toh rezeki kan sudah diatur sama Allah," pesannya.
Zulkiram menyebut, saat pertama kali diterima sebagai anggota Polri, orang tuanya menyuap puluhan juta rupiah agar ia bisa diterima. Ibunya, yang single parent, begitu ingin Zulkiram menjadi polisi.
Sejak dipecat karena pelanggaran kode etik pada Desember 2014, Zulkiram tetap berdomisili di Aceh dan memilih berwirausaha. Zulkiram mengincar pemecatan dengan sengaja tak masuk kerja berkali-kali. Keluarga yang sempat menentang keputusannya kini telah berlapang dada atas keputusan Zulkiram. (rna/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini