Mulyadi mengatakan, Gerindra Jabar sudah memberi rekomendasi nama untuk maju di Pilgub Jabar. Nama tersebut adalah dirinya sendiri sesuai dengan arahan Ketum Gerindra Prabowo Subianto.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya sendiri tidak kepikiran untuk mencalonkan diri. Karena ini keputusan partai, saya laporkan ke Pak Prabowo dan Pak Prabowo setuju untuk saya segera sosialisasi untuk menaikkan elektabilitas," imbuhnya.
Menurut Mulyadi, pernyataan Sohibul soal persetujuan Gerindra-PKS untuk mengusung Deddy Mizwar-Ahmad Syaiku di Pilgub Jabar merupakan klaim sepihak. Prabowo pun, kata Mulyadi, telah membantah klaim Sohibul.
"Dalam prosesnya, ada klaim sepihak dari PKS yang ingin menenangkan kader dan strukturnya tapi membuat gejolak di Gerindra Jabar, saya harus mengklarifikasi bahwa itu klaim sepihak. Sudah saya konfirmasi ke Pak Prabowo, itu tidak betul," jelas Mulyadi.
"Saya sampaikan bahwa atas permintaan itu saya konfirmasi ke Pak Prabowo Subianto, DPP, ya, ternyata itu tidak betul," sambung dia.
Meski demikian, Gerindra tak ingin meninggalkan PKS di Pilgub Jabar 2018. Sebelum ada keputusan final, Mulyadi berharap PKS mau menghormati keputusan Gerindra yang sudah bulat mengusungnya di Pilgub Jabar nanti.
"Kita ingin tetap bersama-sama. Selama keputusan belum final dan kami belum mendapat arahan dari DPP, kami menganggap ini semua masih cair dan potensi kerja sama masih bisa selama kita masih saling bisa menghormati setiap keputusan masing-masing partai," pungkas dia. (gbr/elz)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini