Menanggapi hal tersebut, Gerindra berharap tetap berkoalisi dengan PKS di Pilgub Jabar. Tapi bisa saja Gerindra melepas koalisi tersebut. Kok gitu?
"Kami sih harapnya bersama-sama. Tapi kalau PKS terlalu memaksakan skenario sendiri, ya Gerindra juga mempertimbangkan hal lain karena statement Pak Sohibul (soal duet Deddy Mizwar-Ahmad Syaikhu) membuat struktur partai dan sayap partai menjadi tidak nyaman dengan PKS," ujar Ketua DPD Gerindra Jabar Mulyadi saat dihubungi, Sabtu (29/7/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, Presiden PKS Sohibul Iman mengklaim PKS-Gerindra sudah 95 persen sepakat mengusung Deddy Mizwar-Ahmad Syaikhu, tetapi langsung dibantah oleh Gerindra. Mulyadi meminta PKS tetap menghormati keputusan yang ada karena keputusan belum final.
Mulyadi mengatakan Gerindra masih terbuka untuk berkoalisi dengan PD dan meninggalkan PKS. Pasalnya, PKS dan PD memiliki jumlah kursi yang sama di DPRD Jabar, yakni 12, dan Gerindra memiliki 11 kursi. Sedangkan syarat untuk bisa mengusung calon dalam Pilgub Jabar adalah memiliki minimal 20 kursi.
(Baca juga: Prabowo-SBY Kerja Sama, Gerindra-PD Jajaki Koalisi Usung Deddy Mizwar)
"Iya kemungkinan itu ada saja. Jumlah kursi PKS dengan PD sama. Sementara PKS tidak bisa mengusung sendiri, PD juga. Kami diminta oleh ketum membuka komunikasi dengan PD, PKS, PAN juga. Selama belum final ya saling hormati," tutur Mulyadi. (dkp/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini