Djarot: Bedah Rumah Itu Prinsipnya Mendidik

Jakarta - Ada pesan yang tersirat di balik program bedah rumah. Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menegaskan kebijakan bedah rumah untuk mendidik warga agar memiliki hunian layak.

Baca juga: Warga yang Mengeluh Rumahnya Dibedah Kini Bersyukur

Rumah warga yang sangat tidak layak huni. Foto: Akhmad Mustaqim/ detikcom

Rumah-rumah warga yang sangat tidak layak huni tersebut kini disulap menjadi rumah sederhana yang layak. Ada jendela, pintu, beratap baja ringan, dengan dinding batu-bata yang disemen serta tembok yang dicat warna hijau. Salah satunya, program bedah rumah dilakukan di rumah milik warga Cilincing, Jakarta Utara.

Penampakan rumah warga di Cilincing sebelum dan sesudah dibedah. Foto: Akhmad Mustaqim/ detikcom

"Itu prinsip mendidik. Kami tidak pernah punya kebijakan yang hanya sekadar memberikannya doang tapi memberdayakan. Ini yang perlu disadari," ujar Djarot di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (7/7/2017).

Baca juga: Ini Tanggapan Koordinator Bedah Rumah soal Keluhan Warga

"Bukan kemudian kita bedah rumah terus semuanya, dia tinggal masuk saja seperti bangun apartemen atau bangun perumahan seperti di properti loh nggak toh," imbuhnya.

Baca juga: Dikeluhkan, Ini Rumah Warga Sebelum dan Sesudah Dibedah

Bedah rumah di Cilincing, Jakarta Utara, disebutnya sebagai salah satu pilot project, melihat sangat banyak rumah kumuh di kawasan tersebut. Di balik program ini, ada tujuan pemberdayaan bagi masyarakat DKI yang belum memiliki hunian layak huni.

"Ini ada unsur pemberdayaan di sini. Kami bertanggung jawab untuk membantu mereka mereka yang rumahnya sangat tidak layak dan saya lihat, saya tinjau di Cilincing sangat tidak layak makanya ini jadi pilot project, kalau pun ini bagus kami anggarkan dengan APBD," papar dia.

Rumah warga kini menjadi layak huni. Foto: Bedah rumah Pemprov DKI (Kim-detikcom)

Semasa menjabat sebagai Wali Kota Blitar, Djarot mengisahkan bahwa bedah rumah tidak hanya dilakukan oleh pemerintah saja namun juga para tetangga. Menurut pengalamannya, warga saling bergotong royong sehingga menghargai proses pengerjan rumahnya sendiri. Selain itu, program bedah rumah ini juga bisa mendidik PPSU dengan pengetahuan soal teknologi dan konstruksi bangunan.

"Termasuk mendidik PPSU untuk di pabrik-pabrik baja ringan, termasuk pabrik cat supaya dia naik kelas dengan cara seperti itu," kata Djarot.


(nth/aan)