Para Penyelamat yang Gugur demi Nyawa Orang Lain

Para Penyelamat yang Gugur demi Nyawa Orang Lain

Danu Damarjati - detikNews
Senin, 03 Jul 2017 13:00 WIB
Ilustrasi tim SAR mengevakuasi korban sakit di Gunung Sumbing, 14 November 2016. (Dok. Basarnas)
Jakarta -

Kabar delapan orang yang tewas dalam tragedi jatuhnya helikopter Basarnas menyadarkan kembali betapa tugas pencarian dan penyelamatan tidaklah mudah. Bahkan nyawa para penyelamat sendiri dipertaruhkan demi keselamatan orang lain.

Jatuhnya helikopter Basarnas di Temanggung itu terjadi pada Minggu (2/7/2017) sekitar pukul 16.00 WIB. Delapan orang berada di dalamnya, yang terdiri dari empat penyelamat dan empat kru. Helikopter itu menabrak tebing di Gunung Butak, Temanggung, saat lokasi diselimuti kabut tebal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Kapolda Jateng: Korban Heli Basarnas Jatuh Gugur dalam Tugas

Delapan orang itu naik helikopter dalam rangka kegiatan penyelamatan dan pemantauan di Dieng. Sebagaimana diketahui, sedang ada peristiwa letusan Kawah Sileri di Dieng, Banjarnegara, Jawa Tengah. Ada 17 wisatawan di lokasi tersebut yang akan dievakuasi.

Berdasarkan catatan yang dihimpun, Senin (3/7), ada sejumlah cerita gugurnya personel penyelamat saat bertugas. Ada yang sedang berusaha mengatasi banjir, gunung meletus, kebakaran, hingga sedang bersiap pulang dari tugas. Simak selengkapnya.

Terseret Masuk Gorong-gorong saat Banjir


Anggota SAR yang tergabung pada Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali, Toni Arifin, ditemukan tewas setelah terseret arus deras sejauh 1 km. Toni terperosok dan terseret masuk ke gorong-gorong saat sedang membersihkan sampah yang menyumbat selokan.

Para Penyelamat yang Gugur Demi Nyawa Orang LainFoto: thinkstock
Peristiwa itu terjadi di Gatak, Desa Banyudono, Boyolali, Jawa Tengah, pada Kamis (16/2). Dia sedang membersihkan selokan itu karena airnya meluap, yang mengakibatkan banjir. Banjir sudah membuat rumah dan jalan utama Solo-Semarang terendam.

Baca juga: Anggota Tim SAR Boyolali Tewas Terseret Banjir

Namun malang, korban terperosok ke gorong-gorong yang sedang dia bersihkan. Dia terseret arus. Para saksi mata tak sempat menolong karena kejadian ngeri ini berlangsung cepat sekali.

Petugas Pemadam Kebakaran Tergilas Mobil

Fazdar, petugas pemadam kebakaran Lhokseumawe, Aceh, tewas terlindas mobil pemadam kebakaran saat bertugas. Peristiwa ini terjadi saat terjadi kebakaran di Desa Beunot, Kecamatan Syamtalira Bayu, Aceh Utara.

Kebakaran yang menghanguskan enam ruko itu terjadi pada 25 April 2016. Saat itu mobil pemadam baru saja tiba di lokasi, namun warga menganggap kedatangan mobil pemadam ini terlambat. Warga marah.

Guna menghindari kejadian tak diinginkan, mobil pemadam berusaha berbalik arah. Meski demikian, ada salah seorang petugas pemadam yang menurunkan slang air dari atas mobil untuk memadamkan api. Fazdar tertarik slang air dan jatuh ke bawah, sehingga tergilas mobil pemadam itu.

"Pihak petugas pemadam hanya kepanikan ketika melihat sebagian warga yang tampak emosi," kata Kapolres Lhokseumawe AKBP Anang Tri Arsono saat itu.

Dua Relawan SAR Tersetrum di Saat Hendak Selesaikan Tugas di Gunung Kelud


Dua relawan SAR Sekretariat Bersama (Sekber) Persatuan Pecinta Alam (PPA) Daerah Istimewa Yogyakarta di Gunung Kelud, Rahmatullah Rais (25) dan Surya Herdianto (25), meninggal dunia pada 7 Maret 2014. Mereka adalah mahasiswa UGM dan UAD Yogyakarta.

Mereka adalah relawan rehabilitasi kawasan korban letusan Gunung Kelud, di Sumberejo Kutut, Ngantang, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Sebenarnya, sebelum kejadian nahas itu, mereka bersiap-siap hendak pulang ke Yogyakarta setelah membantu memperbaiki kondisi di dusun itu.

Saat relawan SAR itu hendak menurunkan antena handie talkie, tiang pipa penyangga antena roboh. Keduanya memegang tiang. Namun robohnya tiang itu mengarah ke benda berbahaya: kabel listrik. Mereka kemudian tewas tersetrum karena antena itu mengenai kabel listrik.

4 Relawan Tewas Tergulung Wedhus Gembel Merapi

Para Penyelamat yang Gugur Demi Nyawa Orang LainGunung Merapi (Bagus Kurniawan/detikcom)
Empat relawan Taruna Siaga Bencana (Tagana) DIY bernama Ariatno, Samiyo, Supriyadi, dan Supriyanto gugur dalam tugas penyelamatan warga dari letusan Gunung Merapi, Yogyakarta. Wedhus gembel, yang datang tiba-tiba, membuat mereka tak sempat menyelamatkan diri.

Peristiwa ini terjadi pada 4 November 2010, saat Gunung Merapi meletus dahsyat. Sebelum letusan, mereka bertugas mengevakuasi penduduk di Glagaharjo, Cangkringan, Sleman.

"Mereka berusaha untuk mem-back up penduduk, tapi Tuhan berkehendak lain. Karena warga sulit diajak turun, mereka berupaya untuk merayu. Ternyata musibah datang lebih cepat," kata Komandan Tagana Andi Anindito, sebagaimana diberitakan detikcom kala itu.

Waktu itu, Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri menyampaikan belasungkawa serta penghormatan yang setinggi-tingginya kepada empat relawan yang gugur itu. Santunan kepada keluarga dijanjikan oleh Mensos Salim.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads