"Paling tidak, ini menunjukkan adanya kesadaran para karyawan tersebut terkait hak-hak konstitusional mereka. Apakah nanti akan dikabulkan atau tidak, tentu MK yang akan memutuskannya," ujar Saleh saat dihubungi, Rabu (17/5/2017).
Menurut Saleh, wajar jika delapan orang tersebut mempermasalahkan pasal tersebut. Saleh beranggapan yang disoal mereka adalah frasa akhir dalam pasal yang berbunyi:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saleh beranggapan frasa akhir yang tercantum itu untuk mengakomodir kepentingan perusahaan. Ini untuk mengantisipasi adanya penurunan produktivitas dan etos kerja karyawan.
Meski demikian, Saleh tetap mendukung gugatan tersebut. Namun, penggugat harus punya alasan kuat untuk mematahkan argumen yang tercantum di frasa akhir pasal tersebut.
"Jika itu alasannya, para karyawan yang melakukan gugatan tentu harus mencari argumen logis untuk mematahkannya," jelasnya.
Secara pribadi, politikus PAN itu tak menyoalkan pernikahan karyawan sekantor. Yang terpenting menurutnya, perusahaan dapat memastikan karyawan tetap bekerja profesional.
"Bagi saya secara pribadi, sebetulnya pernikahan sesama karyawan itu tidak masalah. Yang penting, ada target kinerja yang diberikan. Apalagi sekarang ini, ada banyak institusi yang menilai karyawannya berbasis kinerja," tegasnya. (gbr/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini