Seba ke Bapak Gede, Suku Baduy Minta Pemerintah Jaga Alam Lestari

Seba ke Bapak Gede, Suku Baduy Minta Pemerintah Jaga Alam Lestari

Bahtiar Rifa'i - detikNews
Minggu, 30 Apr 2017 03:47 WIB
Foto: Bahtiar Rifa'i/detikcom
Jakarta - Usai melakukan perjalanan panjang dari pedalaman Desa Kanekes ke Rangkasbitung dan dilanjutkan ke Serang, puncak Seba akhirnya mempertemukan Baduy dan Gubernur Banten. Masyarakat Suku Baduy minta pemerintah daerah untuk memperhatikan alam sekitar.

Pertemuan antara masyarakat adat dengan gubernur atau dikenal dengan Bapak Gede itu dibuka dengan pembacaan mantra Sunda. Jaro Tanggungan 12 Saidi Putra ditunjuk pemimpin tertinggi suku Baduy (Puun) menjadi wakil.

Sekitar 1658 suku Baduy Dalam dan Baduy Luar duduk saling bersila kaki. Mereka terlihat khidmat mendengarkan para tetuanya menyampaikan maksud.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seba tahun ini, masuk pada kategori Seba Gede (Seba Besar). Perbedaan dengan Seba Alit (Seba Kecil) adalah barang-barang yang dibawa oleh masyarakat Baduy. Perbedaan mencolok adalah dibawanya alat dapur lengkap buatan warga Baduy.

Yang utama dari setiap Seba adalah pemberian Laksa ke Bapak Gede. Laksa adalah olahan padi terbaik dari setiap kampung di Kanekes. Di Laksa konon terdapat semua inti dari aspirasi masyarakat Baduy diberikan ke pemerintah agar paham kondisi yang terjadi di Kanekes.

Seba ke Bapak Gede, Suku Baduy Minta Pemerintah Jaga Alam LestariFoto: Bahtiar Rifa'i/detikcom

Setelah saling mengucapkan selamat datang, Jaro Tanggungan 12 Saidi Putra sebagai perwakilan, menuturkan maksud permintaan suku Baduy sebagai yang dititipkan untuk pelestarian alam. Apalagi, di tanah Banten ada Gunung Karang, Pulosari, Panaitan, Ujung Kulon dan sebagainya.

"Mohon dilongok anu kuterkait, sakitu khususna di Provinsi Banten. Atanapi dilestarikeun adat jeung budayana (mohon diperhatikan oleh Provinsi Banten. Juga dilestarikan adat dan budayanya)," kata Jaro Tanggungan 12 Saidi Putra di hadapan semua perwakilan pemerintah yang hadir.

Mendengar permintaan tersebut Penjabat Banten Nata Irawan berjanji ikut menjaga alam hutan di mana suku Baduy tinggal. "Kita akan bersama-sama menjaga alam agar menjadi lestari," kata Nata Irawan.

Menutup pertemuan tersebut, Jaro Tanggungan 12 Saidi Putra memberikan pantun Sunda. Yang kira-kira artinya pesan kepada pemimpin Banten agar tidak korupsi.

"Lamun ka malingping liwat Cikeper, ka Rangkas balanja roti. Ingsa Allah lamun jadi pamingpin pasti pinter bisa ngabarantas korupsi," tutur Jaro Tanggungan 12 Saidi Putra. (bri/ams)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads