Kedua tersangka wanita yang dimaksud adalah wanita Vietnam bernama Doan Thi Huong (28) dan wanita Indonesia bernama Siti Aisyah (25). Keduanya ditangkap kepolisian Malaysia secara terpisah, pada 15 dan 16 Februari lalu.
"Iya, tentu mereka tahu," tegas Khalid Abu Bakar dalam konferensi pers terbaru di markas Polisi Diraja Malaysia, Kuala Lumpur, Rabu (22/2/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pernyataan itu menjawab pertanyaan wartawan tentang apakah kedua tersangka wanita menyadari mereka membawa zat beracun saat mendekati Jong-Nam pada 13 Februari lalu. Setelah didekati dan diserang dua wanita, Jong-Nam mengeluh sakit dan akhirnya meninggal dunia saat dibawa ke rumah sakit.
"Saya pikir Anda melihat videonya (CCTV), bukan? Wanita itu menjauhkan tangannya dan bergerak menuju toilet. Dia sangat menyadari bahwa itu adalah racun dan bahwa dia perlu mencuci tangannya," terang Khalid merujuk gerak-gerik salah satu tersangka wanita setelah menyerang Jong-Nam.
![]() |
Dalam rekaman CCTV Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA) yang beredar luas di internet, terlihat jelas bagaimana dua wanita menyerang Jong-Nam di tengah keramaian. Salah satu wanita menyergap dari belakang dan diduga memasukkan racun ke wajah Jong-Nam.
Dalam berbagai laporan media lokal Malaysia, yang mengutip sumber kepolisian, Doan disebut mengaku diperdaya untuk menyerang Jong-Nam. Menurut sumber itu, Doan mengaku diinstruksikan empat pria Korut untuk menyerang seorang pria di KLIA, dengan dalih acara lelucon atau 'prank'.
Sedangkan Kapolri Jenderal Tito Karnavian dalam keterangannya beberapa waktu lalu menyebut Aisyah ditipu untuk ikut acara lucu-lucuan semacam 'Just for Laughs'. Menurutnya, Aisyah sudah hampir empat kali melakukan aksi semacam itu, sebelum melakukannya ke Jong-Nam.
Baca juga: Kapolri: Aisyah Sudah 4 Kali Ikuti Acara Semacam 'Just For Laughs'
(nvc/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini