"Jadi (dalam aksinya) yang satu perempuan nutup mata (target) yang satunya lagi menyemprotkan sesuatu. Itu dilakukan sudah hampir tiga empat kali," kata Tito kepada wartawan di Kampus Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, Jumat (17/2/2017).
Keterangan itu diperoleh berdasarkan informasi yang diterima Polri dari pihak Malaysia. Untuk melakukan aksi itu, lanjut Tito, Aisyah diberi upah beberapa dolar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tito menjelaskan, Aisyah kemungkinan dimanfaatkan kelompok tertentu untuk membunuh Kim Jong-Nam. Namun, ia tidak menyadari dirinya tengah dimanfaatkan.
Menurut Tito, Siti Aisyah awalnya dimanfaatkan untuk aksi lucu-lucuan. Mereka sudah pernah melakukan aksi serupa sebanyak tiga sampai empat kali dengan tujuan sebagai aksi untuk bercanda.
"Kalau pernah nonton just for laughs yang lucu-lucu itu, itu ada namanya prank. Prank itu aksi lucu-lucu," ujarnya.
(idh/fjp)