Salah satu anggota tim yang menangani Sulami, dr Rieva Ermawan SpOT, mengatakan pihaknya fokus pada Sulami. Sedangkan Rodiah baru pada tahap orientasi.
"Solusi realistis untuk Sulami adalah dengan mengoptimalkan kualitas hidup. Bisa dengan rehabilitasi dan penggunaan alat-alat untuk mempermudah aktivitas keseharian," kata Rieva, Jumat (3/2/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca: Ahli Tulang: Belum Ada Obat untuk Penyakit Sulami
Dalam waktu dekat, tim medis akan melakukan terapi dan pengobatan untuk relaksasi genetik. Terapi ini diharapkan bisa membuat otot yang belum menjadi tulang akan rileks. Setelah itu, barulah dievaluasi, bagian mana yang perlu mendapatkan tindakan cepat operasi.
"Tindakan ini nantinya akan dilakukan dengan melihat kondisi klinisnya. Mungkin yang urgen adalah mengoperasi bagian yang mendukung aktivitas sehari-hari, seperti makan, minum, mandi, buang air besar, dan kencing," rinci Rieva.
![]() |
Belum bisa disimpulkan apakah hal ini akan dilakukan untuk Rodiah. Sebab, berdasarkan analisis tim medis, kondisinya agak berbeda. Sulami menderita ankylosing spondylitis sejak kecil, sedangkan Rodiah mengalaminya di usia dewasa.
Untuk memudahkan penanganan, Sulami dan Rodiah ditempatkan di Bangsal Mawar I kamar 3. "Para dokter yang menangani tim yang sama (Sulami)," jelas Pejabat Humas RS dr Moewardi, Elyza, dalam kesempatan terpisah. (mbr/try)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini