"Temannya cerita ke saya, Asyam bilang ingin mengundurkan diri. Tapi malah Asyam dipisahkan dari rombongan yang lanjut," ujar perempuan berusia 47 tahun ini saat ditemui wartawan di rumahnya di Kecamatan Sleman, Kabupaten Sleman, DIY, Senin (23/1/2017).
Handayani menceritakan putra semata wayangnya itu baru pertama kali naik gunung. Sejak kecil, Asyam terbiasa sibuk dengan berbagai kegiatan. Sehingga, saking sibuknya, dia sering memanggil Asyam dengan panggilan 'Pak Menteri'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Peserta Diksar Mapala UII Tewas, Keluarga: Ada Luka di Tubuh Asyam
Di mata sang ibu, Asyam, yang mengenyam pendidikan menengah atas SMA Kesatuan Bangsa, merupakan anak yang penurut dan saleh. Karena itu, Sri yakin Asyam tidak melawan seniornya selama kegiatan TGC tersebut.
"Sejak kecil, SMA juga di asrama banyak sekali kegiatannya. Saya tanya ke temannya, apa Asyam melawan kakak-kakaknya. (Teman Asyam) menjawab tidak. Dia anaknya nurut, kok," kata Handayani. (sip/idh)











































