"Ini merupakan temuan yang ilmiah. Sangat kami apresiasi, membuat kami bangkit, semacam vitamin," kata salah satu timses Agus-Sylvi, Roy Suryo, saat rilis survei Poltracking di Hotel Oria, KH Wahid Hasyim No 87, Gondangdia, Jakarta Pusat, Kamis (19/1/2017).
Baca Juga: Poltracking: Elektabilitas Agus Tertinggi, Ahok dan Anies Beda Tipis
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"November lalu, kami sangat senang karena hasilnya sangat luar biasa. Sekarang kenaikan itu masih ada, tapi tidak signifikan. Kami menyadari ini. Kesimpulan ini sudah kami jadikan catatan," paparnya.
Perbedaan tipis antarcalon membuat Roy benar-benar memperhatikan margin of error survei. Peta sebaran dukungan juga menjadi dasar timses dalam menentukan lokasi 'gerilya lapangan'.
"Memang kami sadar, makanya pasangan calon nomor 1 gerilya lapangan lebih difokuskan pada daerah yang belum berwarna biru. Kami juga sadar dan maklum kenapa Pak Anies unggul di Jaksel. Kami unggul di Jakbar karena memang ada komunitas sasaran kami di sana," ungkap politikus Partai Demokrat ini.
Baca Juga: Peta Sebaran Dukungan Cagub-Cawagub DKI Versi Poltracking
Roy menuturkan jalan menuju hari pencoblosan pada 15 Februari 2017 masih panjang. Dia juga sempat berkomentar soal pemanggilan Sylviana oleh Bareskrim Polri esok hari.
"Kasus masjid clear Mpok Sylvi, sekarang coba dikenakan bansos Pramuka. Semua yang kena bansos bisa disidik. Itu bukan cara elegan. Kami tidak pernah menggunakan kata 'menari di gendang' kasus lain, tidak pernah bahagia kalau ada paslon dikenai kasus. Kami mengevaluasi juga. Saya kira itu yang paling penting," tutup Roy.
Baca Juga: Dipanggil Bareskrim soal Dana Bansos, Sylviana: Saya Selalu Siap (imk/bpn)











































