Survei ini menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error 3,46% dan tingkat kepercayaan 95%. Sebanyak 800 responden diambil dalam survei ini dengan cara wawancara tatap muka 10 orang di setiap kelurahan. Survei dilakukan pada tanggal 9-13 Januari 2017.
Hasilnya, elektabilitas Agus Yudhoyono-Sylviana Murni 30,25%, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat 28,88%, Anies Baswedan-Sandiaga Uno 28,63%.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Survei ini menemukan bahwa dalam top of mind responden, Agus Harimurti Yudhoyono paling banyak dipilih dengan persentase 22,50%. Sementara itu, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Anies Baswedan seimbang di angka 22,25%.
Popularitas Ahok memang yang tertinggi, yakni 95,13%, tetapi tak sejalan dengan tingkat kesukaan responden terhadapnya (akseptabilitas), yakni 63,50%. Popularitas Anies sedikit di bawah Ahok, yakni 92,38% dengan tingkat kesukaan 81,25%. Sementara itu, popularitas Agus adalah 91% dengan akseptabilitas 75,88%.
Agaknya tingkat popularitas juga tidak berbanding lurus dengan elektabilitas mereka ketika disimulasikan berpasangan, meskipun masih ada 12,24% responden yang tidak tahu atau tidak menjawab.
Poltracking juga menampilkan data hasil survei pada November 2016, di mana pasangan calon nomor 1 Agus-Sylvi berada di puncak dengan persentase 27,92%, diikuti pasangan calon nomor urut 2 dengan persentase 22%, dan pasangan calon nomor urut 3 dengan persentase 20,42%. Sebanyak 29,66% responden belum menentukan pilihan saat itu.
"Jadi sekarang ini trennya semua rata-rata naik ya. Bisa dilihat dari survei. Bisa kita lihat bahwa ada kenaikan yang cukup signifikan dari paslon nomor 3 di mana kenaikan lebih besar dibanding dengan pasangan calon yang lain. Sedangkan untuk paslon nomor 1 pada awal kemunculannya ada efek 'whoa' di mana dia tiba-tiba muncul, jadi mencuri perhatian masyarakat. Namun saat ini efek terkejut itu sudah mulai redam dan bisa lihat kenaikannya cukup lambat sampai saat ini," papar Hanta Yudha.
(bag/imk)